Ambon (ANTARA) - Dinas Pertanian Maluku bersama komunitas pemuda Maluku Youth Creative Hub (MYCH) membentuk kelompok tani di Desa Waiheru, Ambon untuk membantu meningkatkan produktivitas petani di daerah itu.
"Pemerintah dalam hal ini berperan sebagai media stimulus, namun tanggung jawab untuk menjalankan kelompok tani berada sepenuhnya di tangan para petani itu sendiri," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Imham Tauda dalam keterangan yang diterima di Ambon, Rabu (11/9).
Menurutnya, kerja sama dengan MYCH memberikan dampak positif bagi para petani.
Ia mengatakan kelompok tani tidak hanya berperan dalam meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Ambon dan Provinsi Maluku.
"Dengan adanya kelompok tani yang kuat, kesejahteraan para petani dapat lebih terjamin," kata dia.
Ia mengatakan pembentukan kelompok tani merupakan implementasi dari Peraturan Kementerian Pertanian (KemenPan) No. 67 dan KemenPan No. 50 Tahun 2018, yang mengatur tentang pembinaan dan pengelolaan kelompok tani.
Peraturan tersebut menekankan pentingnya kelompok tani sebagai pilar utama dalam pengembangan pertanian berkelanjutan, yang diharapkan dapat memperkuat struktur ekonomi lokal.
Ia mengatakan berdasarkan data sistem penyuluhan pertanian per 1 Juli 2024, saat ini terdapat 209 kelompok tani yang tersebar di Kota Ambon.
Angka ini menunjukkan komitmen yang kuat dari para petani di Kota Ambon untuk terus maju dan berkolaborasi dalam kelompok tani demi meningkatkan hasil pertanian dan kualitas hidup.
“Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kelompok tani yang terbentuk dapat semakin solid dan mandiri, serta mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pembina MYCH Han Wisnu Wardoyo mengungkapkan pembentukan kelompok tani ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo melalui Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2020, yang menekankan pada pentingnya pembangunan ekonomi di wilayah Maluku, Papua, NTT, dan Aceh.
"MYCH hadir untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan memfokuskan kegiatan pada beberapa sektor yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan (P3) ekonomi kreatif, UMKM, sosial budaya dan pendidikan, kesehatan, olahraga," katanya.
Ia mengatakan komunitas ini terbuka untuk semua kalangan dan siap membantu kelompok tani dalam mengakses dukungan dan sumber daya dari pemerintah pusat.
“Sinergi antara MYCH dengan pemangku kepentingan terkait merupakan langkah penting untuk membangun ekosistem pertanian yang berkelanjutan di wilayah ini. MYCH juga akan memberikan pelatihan terkait pengelolaan lahan, teknik pertanian organik, serta akses ke pasar untuk hasil pertanian yang dihasilkan oleh kelompok tani tersebut. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka dalam jangka panjang," katanya.
MYICH merupakan organisasi kepemudaan yang dibentuk oleh Deputi Ekonomi Badan Intelijen Negara.