Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebutkan jumlah kapal selam milik TNI AL saat ini belum memadai.
Hal itu disampaikan KSAL usai acara penyematan Brevet Hiu Kencana kepada Presiden Joko Widodo dan Penganugerahan Tanda Kehormatan Samkaryanugraha kepada Komandan Kesatuan Kapal Selam Koarmada II untuk prajurit KRI Nanggala 402 yang gugur karena tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 di perairan Bali pada tahun 2021.
"Belum mencukupi jumlah kapal selam. Idealnya banyak ya. Maunya 12 ya. Mungkin bisa lebih dari itu," ujar KSAL di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Sabtu.
KSAL mengatakan bahwa calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto telah menyampaikan komitmennya untuk memperkuat jajaran TNI Angkatan Laut, khususnya menambah armada kapal selam.
"Mungkin nanti dari berbagai negara kami siapkan," kata KSAL.
Sejauh ini Indonesia diperkuat empat kapal selam, yaitu KRI Cakra-401, KRI Ardadedali-404, KRI Nagapasa-403, dan KRI Alugoro-405.
Ke depan Indonesia bakal diperkuat dua kapal selam Scorpene Evolved dari Naval Group Prancis.
Dua unit kapal pesanan Indonesia itu rencananya bakal dibangun dari awal di galangan kapal PT PAL Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KSAL sebut jumlah kapal selam TNI AL belum memadai
KSAL: Jumlah kapal selam TNI AL belum memadai
Sabtu, 28 September 2024 14:24 WIB