Ambon (Antara Maluku) - Calon anggota legislatif PDI Perjuangan untuk DPRD Maluku Mohamad Tadi Salampessy berjanji memperjuangkan perbaikan harga cengkeh dan pala demi kesejahteraan petani di Maluku.
"Saya akan memperjuangkan diterbitkannya peraturan daerah (perda) terkait harga cengkeh dan pala, sehingga harganya tidak dipermainkan seenaknya oleh tengkulak dan pengusaha hasil bumi," katanya di Ambon, Senin.
Mohamad Tadi yang maju sebagai caleg dari daerah pemilihan (dapil) Maluku-III yakni Kabupaten Maluku Tengah menegaskan, selama ini petani pala dan cengkeh di Pulau Seram serta kepulauan Lease yang meliputi Pulau Nusalaut, Haruku dan Saparua, sering mengeluhkan fluktuasi harga dua komoditas perkebunan tersebut yang terkesan dipermainkan oleh para pengusaha hasil bumi dan tengkulak.
"Pedagang pengumpul dan tengkulak sering beralasan harga cengkeh dan pala yang berlaku di Maluku tidak stabil karena ditentukan oleh pasar di Surabaya, sehingga seenaknya menentukan harga jual-beli pala dan cengkeh di Maluku," katanya.
Dampaknya, para petani cengkeh dan pala di Maluku kurang bergairah untuk memelihara dua komoditas perkebunan andalan tersebut sebagai mata pencarian utama untuk peningkatan kesejahteraannya.
"Harus diingat bahwa Indonesia dikenal dunia karena keharuman pala dan cengkeh di Maluku sejak abad XVI. Dua komoditas unggulan Maluku ini juga yang membuat Indonesia dijajah selama 350 tahun," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, diperlukan peraturan daerah yang mengatur tata niaga pala can cengkeh di Maluku, sehingga para petani lebih bergairah untuk mengurusi dan merawat dua jenis komoditas yang telah dikembangkan turun-temurun tersebut sebagai mata pencarian utama bagi peningkatan kesejahteraan mereka.
Selain itu, jika dipercaya menjadi wakil rakyat maka dirinya akan mengupayakan alokasi dana khusus melalui APBD Maluku guna dimanfaatkan untuk peremajaan tanaman pala dan cengkeh yang dikembangkan masyarakat.
"Sebagian besar tanaman cengkeh dan pala yang dikembangkan masyarakat telah berusia tua dan kurang produktif, sehingga diperlukan langkah peremajaan oleh pemerintah daerah," katanya.
Dia mengakui, Pemprov Maluku telah mengupayakan peremajaan tanaman pala dan cengkeh dengan mengalokasikan anggaran melalui Dinas Pertanian Maluku, tetapi pelaksanaannya di lapangan belum berjalan dengan baik, sehingga perlu didorong oleh wakil rakyat di semua tingkatan.
"Prinsipnya, komoditas rempah-rempah ini harus kembali berjaya dan menyejahterakan masyarakat di Maluku di masa mendatang," katanya.