Ambon (Antara Maluku) - Ketua Forum Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Dominggus Rodja menyatakan daerahnya sampai saat ini masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan
"Di kecamatan kami hanya ada satu puskesmas rawat inap dengan satu orang dokter dan tidak ada ambulans. Ini menyulitkan bagi warga yang butuh layanan kesehatan," katanya, di Ambon, Kamis.
Leitimur Selatan merupakan wilayah permukiman yang berada di gunung, sehingga warganya sulit untuk menjangkau rumah sakit di pusat kota.
"Apalagi kalau sudah di atas pukul 18.00 WIT, tidak ada angkutan umum ke pusat kota," katanya.
Dominggus yang juga mantan raja Desa Leahari itu mengatakan, kurangnya tenaga kesehatan tidak hanya terjadi di puskesmas rawat inap, tetapi juga di puskesmas pembantu (pustu) dan pos kesehatan desa (Poskesdes) yang menyebabkan tidak berfungsinya layanan-layanan kesehatan tersebut.
Kejadian tersebut mengakibatkan warga di Kecamatan Leitimur Selatan kesulitan mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan di wilayahnya lebih dari satu tahun lamanya.
"Desa Hukurila bahkan sudah hampir dua tahun lamanya tidak memiliki bidan desa sejak bidan yang sebelumnya meninggal dunia, ini sangat menyulitkan bagi ibu-ibu hamil di sana, bangunan pustu mereka juga sudah hampir rusak karena tidak pernah digunakan lagi," katanya.
Dikatakannya, persoalan kekurangan tenaga medis di Kecamatan Leitimur Selatan sudah pernah dilaporkan kepada Pemerintah Kota Ambon dengan berkali-kali menyurati Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, namun sejauh ini belum ada tanggapan.
Kekurangan tenaga medis dan layanan kesehatan juga pernah dilaporkan kepada Kepala Seksi (Kasie) Layanan Kesehatan Dinkes Ambon Sintje Corputty dalam Pertemuan Rutin Forum Kecamatan pada 28 Maret 2014.
Dalam kesempatan tersebut, Sintje Corputty sempat berjanji untuk segera melaporkannya kepada kepala dinasnya agar sesegera mungkin ditinjau.
"Karena tidak ada tanggapan dari dinkes, kami sempat melapor kepada wali kota, bahkan 20 orang warga di kecamatan kami berinisiatif untuk megeluhkannya kepada ibu Sintje Corputty, tapi hingga kini bantuan tenaga medis belum juga tiba," katanya.