Ternate (Antara Maluku) - Badan Pusat Statistik Maluku Utara (Malut), mencatat selama Juni 2014, Kota Ternate mengalami Inflasi sebesar 1,29 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 114,28.
"Sedangkan, secara nasional mengalami inflasi sebesar 0,43 persen dengan indeks harga konsumen 112,01. Dari 82 kota IHK, 76 Kota mengalami inflasi, tertinggi terjadi di Kota Ternate 1,29 persen dan inflasi terendah di Kota Tual 0,06 persen," kata Kepala BPS Malut Habibullah di Ternate, Selasa.
Hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Malut, pada pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Kota Ternate, bulan Juni 2014 terjadi inflasi 1,29 persen, atau mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,83 pada Mei 2014, menjadi 114,28 pada Juni 2014.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari - Juni 2014) dan tingkat inflasi year on year (Juni 2014 terhadap Juni 2013) masing-masing sebesar 2,17 persen dan 9,75 persen.
Sementara itu untuk enam kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere 0,72 persen dan terendah di Kota Pematang Siantar 0,09 persen.
Habibullah mengatakan, inflasi Kota Ternate Juni 2014, menurut kelompok pengeluaran di antaranya kelompok bahan makanan 3,79 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 2,94 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,46 persen; kelompok sandang 1,04 persen; kelompok kesehatan -0,27 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,38 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,88 persen.
Menurut dia, inflasi tahun kalender (Januari - Juni 2014) dan inflasi year on year Kota Ternate (Juni 2014 terhadap Juni 2013) masing-masing sebesar 2,17 persen dan 9,75 persen. Sedangkan laju inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional masing-masing sebesar 1,99 persen dan 6,69 persen.
Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan 4,34 persen dan Kota Tanjung 4,02 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang 0,34 persen dan Kota Kendari 0,51 persen.
Dimana, dari 18 kota di Kawasan Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua, 16 kota mengalami Inflasi dan 2 kota mengalami Deflasi, dimana Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,29 persen dan terendah di Kota Tual sebesar 0,06 persen. Sedangkan Deflasi terjadi di Kota Jayapura sebesar 0,44 persen dan Kota Sorong sebesar 0,26 persen.
Habibullah mengakui, untuk bulan Juni 2014, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi. Adapun perubahan indeks harga konsumen (IHK) masing-masing kelompok pengeluaran tersebut diantaranya kelompok bahan makanan 3,79 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 2,94 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,46 persen dan kelompok sandang 1,04 persen.
Untuk beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2014 antara lain: malalugis/sorihi, selar/tude, lolosi, tomat sayur, pisang, bawang merah, bawang putih, mie, rokok kretek filter, rokok putih, cat kayu/besi dan upah tukang bukan mandor.
