Ternate (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku Utara (Malut) intensif melakukan pemetaan kawasan rawan narkoba di kabupaten/kota setempat, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran, sekaligus penanganan, kasus narkoba di daerah itu.
"Kami telah identifikasi kasus narkoba di Malut dan dari data hasil identifikasi BNN, khususnya kota Ternate, kawasan rawan narkoba dengan wilayah kawasan aman sejumlah 18 kelurahan, kawasan siaga sejumlah 41 kelurahan, dan kawasan waspada sejumlah 19 kelurahan," kata Kepala BNN Malut Brigjen Pol Budi Mulyanto di Ternate, Maluku Utara, Selasa.
Sedangkan di Kota Tidore Kepulauan kawasan rawan Narkoba terdiri dari 1 kelurahan berstatus siaga, 4 kelurahan berstatus waspada. Di Kabupaten Halmahera Utara terdapat 4 desa dengan status waspada dan di Kabupaten Pulau Morotai dari 88 desa, teridentifikasi 3 desa berstatus siaga, 1 desa berstatus waspada.
Brigjen Pol Budi menyebut secara nasional kawasan rawan narkoba di Indonesia tahun 2023 antara lain 1.370 kawasan dengan status bahaya, dan 6.056 kawasan berstatus waspada dengan posisi tertinggi adalah Provinsi Sumatera Utara.
Di Provinsi Maluku Utara, belum teridentifikasi kawasan bahaya narkoba, namun yang ada hanya kawasan aman, siaga dan waspada.
Budi menyampaikan, saat ini BNN Maluku Utara menyiapkan salah satu upaya intervensi kawasan rawan narkoba di Provinsi Maluku Utara yakni pemberdayaan masyarakat di kawasan rawan narkoba yang dilakukan melalui peningkatan keahlian masyarakat, agar masyarakat tidak lagi tertarik pada bisnis ilegal narkoba dan kejahatan lainnya, untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
BNN Maluku Utara telah melakukan pemberdayaan alternatif di wilayah kawasan rawan narkoba dengan pembinaan kepada kelompok masyarakat rentan melalui tanaman hortikultura, anyaman bambu untuk peralatan rumah tangga, pembuatan tote bag dan kelompok pembuatan bakso ikan tuna, pembuatan sofa berbahan dasar botol bekas air mineral, pembuatan tempat tisu, pembuatan tempat pena, cermin rias dari rempah-rempah khas Maluku Utara.
Ada juga penguatan ekonomi seperti pembuatan keripik pisang dan keripik pepaya, pembuatan sablon kaos dan pembuatan karangan bunga di Kelurahan Bersinar di Kota Ternate, dan di tahun 2024 dilakukan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menanam tanaman hidroponik di Kelurahan Mangga Dua, Kota Ternate dengan total penerima manfaat sampai tahun 2024 sejumlah 91 orang.