Ambon (ANTARA) - Pemuda Maluku mengembangkan aplikasi toko daring degudegu sebagai solusi untuk menjawab permasalahan belanja daring berbasis kearifan lokal yang tak disediakan oleh aplikasi lainnya.
“degudegu merupakan platform pasar daring atau online yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat seperti e-commerce lainnya, mulai dari elektronik hingga pangan hanya saja semuanya dikerjakan di Maluku,” kata pengembang aplikasi tersebut, Viany Huwae di Ambon, Selasa.
Menurut Viany, hal tersebut menjawab kebutuhan berbelanja masyarakat Maluku yang selama ini tidak bisa disediakan oleh plaform lainnya, karena selain menyediakan barang-barang umum, aplikasi itu juga menyediakan paket makanan secara mentah.
Selain itu dengan menggunakan aplikasi degudegu ini akan menghemat waktu dan biaya serta harga setiap barang yang disediakan.
Jika pada aplikasi lain kerap ditemukan masalah mahal dan lamanya pengiriman, pada aplikasi degudegu ini masyarakat Maluku tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan barangnya.
“Kami menyediakan elektronik, kebutuhan pangan, kebutuhan nabati hingga kebutuhan lainnya. contoh, kalau kita cek instagram degudegu ada namanya paket sayur S, L, M harganya sudah ditentukan lengkap dengan bumbu-bumbu yang disediakan, ini untuk anak kos yang hanya ingin memasak untuk satu kali makan sudah ditakar,” katanya menjelaskan.
Ia melanjutkan bahwa penggunaan nama degudegu sendiri terinspirasi dari cara berjualan orang Maluku zaman dulu. Umumnya menggunakan papan yang disusun di atas dua buah batu untuk meletakkan dagangannya.
“Dalam membangun degudegu ini kami bekerja sama dengan banyak penyedia, jadi harganya akan jauh lebih murah daripada harga di pasaran,” ujarnya.
Nantinya aplikasi degudegu ini akan diluncurkan dan dapat diakses secara resmi pada April 2025. Viany mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih merancang aplikasi ini berskala Maluku saja.
“Namun, kita punya visi untuk mencapai skala nasional, kalau selama ini kita pesan barang dari luar, lewat degudegu ini kami harapkan masyarakat luar Maluku bisa memesan barang-barang khas dari Maluku,” tuturnya.
Sementara itu merespon hal tersebut, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku mengapresiasi pembentukan aplikasi tersebut.
Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Maluku Rin Hartami mengatakan pihaknya membuka ruang untuk pengembangan usaha pemuda di daerah itu.
“Kami tanya apa yang menjadi kebutuhan pemuda, selama itu positif tentu akan kami dukung sebisa kami demi kemajuan Maluku,” ujarnya.*