Ambon (ANTARA) - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Maluku menyiapkan tiga posko terpadu untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran 2025.
Posko ini akan beroperasi di tiga titik utama, yakni Pelabuhan Galala, Pelabuhan Hunimua dan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
"Posko angkutan Lebaran ini bukan berdiri sendiri, tetapi bersifat terpadu dengan bekerja sama pemangku kepentingan terkait di Maluku," kata Kepala BPTD Maluku Hasan Bisri, di Ambon, Selasa.
Selain tiga posko utama, BPTD Maluku juga mengintegrasikan posko di Namlea, Waipirit, Waai, dan Masohi dengan Satuan Pelayanan (Satpel) dan pemerintah daerah setempat.
"Tahun ini, personel kami diarahkan ke posko terpadu untuk meningkatkan efektivitas pengawasan, karena berdasarkan evaluasi dari pergerakan masyarakat saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), pola perjalanan cenderung sama, sehingga kami hanya menyiapkan satu kali posko besar dalam setahun," jelasnya.
Ia mengakui hingga saat ini, dari hasil monitoring awal di Pelabuhan Hunimua, arus mudik Lebaran yang dimulai sejak 21 Maret hingga 11 April 2025 masih terpantau landai. Lonjakan penumpang diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, jumlah trip kapal di Pelabuhan Hunimua ditingkatkan dari 13 menjadi 17 perjalanan per hari guna memberi pilihan perjalanan yang lebih fleksibel bagi masyarakat.
BPTD Maluku mengerahkan 208 personel untuk melakukan monitoring di lapangan. Tahun ini, pengawasan lebih banyak dilakukan secara daring, sejalan dengan kebijakan efisiensi yang meniadakan tim monitoring dari pusat.
Untuk transportasi laut, Pelabuhan Galala mengoperasikan dua kapal, sementara Pelabuhan Hunimua mengoperasikan enam kapal dengan empat kapal beroperasi harian dan dua sebagai cadangan.
“Seluruh armada kapal telah dipastikan dalam kondisi siap untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran 2025,” ucapnya.
Dengan langkah-langkah yang telah disiapkan, BPTD Maluku optimistis arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman bagi masyarakat.