Ternate (Antara Maluku) - Sejumlah anggota DPR-RI asal Maluku Utara memanfaatkan masa resesnya dengan menemui konstituen yang berada di sejumlah kabupaten/kota, sekaligus mensosialisasikan empat pilar bernegara.
"Masa reses ini kami manfaatkan untuk bertemu konstituen dan sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai upaya menciptakan semangat kebersamaan di tengah masyarakat Maluku Utara," kata anggota Komisi I DPR-RI Irine Y Roba kepada wartawan, di Ternate, Minggu.
Irine mengaku telah menemui konstituen dari berbagai lapisan mulai dari masyarakat umum hingga tokoh agama di Kabupaten Halmahera Selatan.
Menurut dia, sejak reformasi hingga saat ini banyak terjadi konflik, tawuran dan kericuhan di tengah masyarakat yang bisa memecah-belah semangat persatuan dan kebersamaan, dimana pancasila dan nilai-nilai moral tidak lagi diwujudkan.
Ia berharap semua anggota masyarakat bisa mengamalkan semangat dan nilai pancasila dalam pola berpikir dan perilaku sehingga bisa meminimalisir gesekan sosial maupun budaya.
Ia juga meminta berbagai organisasi dan lembaga swadaya masyarakat untuk sama-sama memperjuangkan kepentingan umum demi mewujudkan Indonesia yang kuat dan mandiri.
Sementara itu, anggota DPD-RI asal Maluku Utara, Basri Salama, memanfaatkan masa reses dengan berdialog dengan sejumlah organisasi massa, terkait dengan berbagai masalah lokal, di antaranya keinginan masyarakat Kota Tidore Kepulauan yang ingin menjadikan daerahnya berstatus otonomi khusus.
Ia juga menyempatkan diri menemui Bokum dan Nuhu, dua warga suku terasing Togutil, yang ditangkap karena diduga terlibat kasus pembunuhan.