Ternate (Antara Maluku) - Perusahaan Daerah Kie Raha Mandiri (KRM) di Maluku Utara melirik usaha perkebunan tebu sebagai upaya penganekaragaman usaha sekaligus mendukung optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya alam di daerah itu.
Dirut Perusda KRM Syamsir Andili di Ternate, Jumat, mengatakan pihaknya menjalin komunikasi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian mengenai pengembangan perkebunan tebu yang akan dilakukan KRM.
Sesuai hasil komunikasi itu Perusda KRM akan mengembangkan perkebunan tebu di wilayah Subaim dan Lolobata, Kabupaten Halmahera Timur melalui sistem inti plasma dengan areal sedikitnya 12.000 ha, yang terdiri atas 7.000 ha untuk kebun inti dan 5.000 ha untuk kebun plasma.
"Perusda KRM nantinya akan menjadi inti dalam pengembangan perkebunan tebu tersebut, tetapi untuk merealisasikannya Peruda KRM masih harus berkoordinasi dengan Pemkab Halmahera Timur, khususnya untuk perizinan dan pengadaan lahan inti," katanya.
Perusda milik Pemprov Malut ini juga akan mencari investor untuk bermitra dalam mengembangkan perkebunan tebu tersebut, khususnya untuk kebun inti, karena Perusda KRM tidak memiliki dana yang cukup untuk mengembangkan usaha itu.
Syamsir Andili mengatakan, khusus untuk pabrik gula akan dibantu pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dengan memanfaatkan kebijakan relokasi pabrik gula dari Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa seiring dengan semakin terbatasnya areal lahan perkebunan tebu di Pulau Jawa.
Kalau pengembangan perkebunan tebu di Halmahera Timur tersebut bisa diwujudkan Perusda KRM, selain akan meningkatkan kontribusi Perusda KRM terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga bisa mengurangi ketergantungan Malut dari gula asal Pulau Jawa untuk konsumsi masyarakat setempat.
Selain usaha perkebunan tebu, Perusda KRM yang selama ini hanya bergerak dibidang usaha jasa transportasi dan pengelolaan terminal Bandara Sultan Babullah, juga akan melirik usaha dibidang pengolahan hasil laut.