Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo HR Muhammad Syafi’i mengusulkan pembentukan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi Keagamaan sebagai bentuk penguatan tata kelola bagi perguruan tinggi keagamaan di bawah naungan Kementerian Agama.
Menurut Syafi’i, saat ini banyak perguruan tinggi keagamaan yang kesulitan mengakses pendanaan memadai untuk pengembangan akademik dan infrastruktur. Hal ini terjadi karena status mereka masih berada di bawah direktorat, bukan di bawah struktur setingkat direktorat jenderal.
"Banyak kesempatan yang harus direbut oleh lembaga pendidikan keagamaan, tapi mereka sering terhambat oleh anggaran. Tidak bisa berpacu dengan perguruan tinggi lain yang langsung di bawah kementerian," ujar Romo Syafi’i di Antara Heritage Centre (AHC), Jakarta, Kamis.
Ia menilai perlu ada peningkatan struktur dari direktorat menjadi direktorat jenderal agar tidak terjadi kesenjangan alokasi anggaran yang terlalu besar.
"Kalau lembaga di bawah menteri langsung, tentu anggarannya lebih besar dibanding yang di bawah direktorat. Maka, paling tidak kita naikkan setingkat menjadi Dirjen," katanya.
Syafi’i juga menyoroti perlunya penyatuan pengelolaan pendidikan tinggi semua agama di bawah satu direktorat jenderal.
Saat ini, pendidikan tinggi Islam dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, sementara pendidikan tinggi Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha masih ditangani masing-masing Direktorat Bimbingan Masyarakat (Bimas).
"Penanganannya jadi terpecah. Padahal, semua itu bagian dari bangsa ini. Kalau digabung, akan lebih efektif dan mudah mengorganisasinya," kata Syafi’i.
Ia mendorong penguatan pendidikan kejuruan di madrasah. Ia menilai belum adanya madrasah kejuruan, sebagai kekosongan strategis, terutama dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait hilirisasi dan penguatan sektor industri.
"Bayangkan kalau ada madrasah kejuruan, alumninya bisa langsung mengisi lapangan kerja yang dibuka melalui industrialisasi nasional. Tapi, hari ini kita belum punya," ujar Syafi’i.
Ia mengusulkan agar di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dibentuk satu direktorat baru, yakni Direktorat Vokasi, yang khusus mengembangkan kurikulum dan infrastruktur madrasah kejuruan.
"Kita ingin madrasah punya spesialisasi, madrasah program keagamaan untuk mencetak ulama, madrasah insan cendekia untuk ilmuwan, dan madrasah kejuruan untuk tenaga kerja terampil. Semua punya peluang sesuai minat dan kebutuhan bangsa," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenag usulkan pembentukan Dirjen Pendidikan Tinggi Keagamaan
