Ambon (ANTARA) - Sebanyak 2.074 mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon yang menjalani kuliah kerja nyata (KKN) tahun ajaran 2025/2026 mendapat tugas memperkuat harmoni sosial masyarakat melalui media sosial, kata Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti Ambon Dominggus Malle.
“Gesekan sosial kerap dipicu oleh hal-hal kecil, bahkan sekadar kesalahpahaman di ruang digital, untuk itu mahasiswa dituntut untuk menjadi agen perdamaian dan penguatan harmoni sosial,” kata dia di Ambon, Provinsi Maluku, Jumat.
Ia menjelaskan tentang peranan penting mahasiswa dalam menjaga harmoni sosial dan mencegah potensi konflik berbasis komunitas di Maluku.
Ia meminta mahasiswa memanfaatkan media sosial secara positif, menjadi teladan, serta hadir sebagai agen perdamaian dan literasi digital di masyarakat.
“Mahasiswa Universitas Pattimura harus tampil sebagai agen perdamaian, sekaligus motor literasi digital agar dapat membimbing masyarakat menghadapi perubahan sosial di era teknologi,” katanya.
Ia menjelaskan strategi penguatan harmoni sosial dan pencegahan konflik di Maluku ditempuh dengan menghidupkan kembali nilai budaya pela-gandong, memperkuat literasi sosial dan digital, serta mendorong dialog lintas komunitas.
Ia menyebut peran tokoh adat, agama, dan pemuda sebagai mediator lokal, sedangkan pemberdayaan ekonomi bersama melalui UMKM dan koperasi menjadi sarana mempererat kerja sama.
Semua upaya ini, kata dia, dijalankan melalui kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk menciptakan Maluku yang damai dan harmonis.
Ketua Tim KKN Unpatti Ambon S P Ritiauw mengatakan pelaksanaan KKN tahun ini tidak hanya dalam format reguler, akan tetapi juga mencakup KKN tematik, KKN provinsi, dan KKN kolaborasi bersama mitra pemerintah daerah, termasuk Pemerintah Kota Ambon.
Ia mengatakan program kerja mahasiswa dibagi menjadi tiga kategori, yakni program prioritas sesuai tema, program bidang ilmu berdasarkan kompetensi akademik, serta program pendukung sesuai kebutuhan masyarakat di lokasi.
Unpatti juga memperkenalkan inovasi baru berupa aplikasi digital SIP-KKN untuk administrasi dan monitoring kegiatan.
Melalui sistem ini, mahasiswa dapat mendaftar, berkomunikasi dengan dosen pembimbing, dan mengunggah laporan secara daring.
“Kami bersyukur, melalui inovasi aplikasi SIP-KKN, Unpatti kini berdiri sejajar dengan universitas-universitas ternama di Indonesia,” kata Ritiauw.
