Ambon (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea, Pulau Buru, Maluku melakukan deteksi dini terhadap penyakit menular melalui skrining kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang tergolong kelompok rentan.
Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy dalam keterangan yang diterima di Ambon, Jumat, mengatakan, kegiatan ini dilakukan guna mengantisipasi meningkatnya risiko penyakit selama musim pancaroba, yaitu masa peralihan antara musim hujan dan kemarau yang ditandai dengan cuaca tidak menentu dan kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan virus.
“Kami berkewajiban menjaga kesehatan warga binaan, terlebih dalam situasi cuaca yang tidak stabil. Musim pancaroba biasanya terjadi di akhir tahun, tepatnya dari Oktober hingga Desember, cuaca panas dan hujan yang datang silih berganti dapat meningkatkan risiko terkena penyakit,” ujarnya.
Marasabessy menjelaskan, dalam pelaksanaan skrining Lapas Namlea melibatkan dokter dan tenaga kesehatan dari Klinik Lapas, RSUD Namlea, serta Puskesmas Sawa yang menjadi mitra tetap layanan kesehatan di lapas tersebut.
“Inilah tujuan pendirian klinik, agar warga binaan yang kesehatannya terganggu bisa segera mendapatkan penanganan cepat dari petugas medis,” tambahnya.
Sementara itu, Dokter Klinik Lapas Namlea, dr Ninik Marini Prawira mengatakan bahwa skrining difokuskan pada kelompok warga binaan lanjut usia (lansia) berumur di atas 60 tahun yang membutuhkan perhatian lebih.
“Pemeriksaan mencakup skrining kognitif, tekanan darah, serta riwayat penyakit ringan hingga kronis. Kami juga menemukan beberapa warga binaan yang mengalami penurunan fungsi akibat stenosis tulang belakang sehingga kesulitan berjalan,” jelasnya.
Pasalnya, kata dia, lapas sendiri menjadi salah satu lingkungan yang rentan oleh penyakit menular mulai dari flu hingga TBC. Oleh sebab itu skrining kesehatan seperti ini penting dilakukan bagi warga binaan.
Selain pemeriksaan, dokter juga memberikan obat oral dan suplemen untuk memperkuat daya tahan tubuh warga binaan selama musim pancaroba.
Kegiatan ini diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan lapas serta menjaga kesehatan dan kebugaran para WBP secara berkelanjutan.
