Ambon (ANTARA) - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku mematangkan penyusunan kurikulum berbasis capaian pembelajaran atau Outcome-Based Education (OBE) untuk menghasilkan lulusan siap bersaing di dunia kerja, terutama bidang perikanan.
Dekan FPIK Unpatti Ambon Prof. Dr. Yoisye Lopulalan di Ambon, Senin, mengatakan pentingnya penyempurnaan kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang perikanan dan kelautan.
“Pendekatan Outcome-Based Education memastikan setiap mata kuliah dirancang untuk mencapai capaian pembelajaran yang terukur. Misalnya, pada Program Studi Budidaya Perairan, mahasiswa tidak hanya mempelajari teori budi daya ikan tetapi juga diwajibkan mampu melakukan analisis kualitas air dan menyusun rencana bisnis akuakultur berkelanjutan berbasis potensi lokal Maluku,” katanya.
Ia mengatakan pada Program Studi Ilmu Kelautan, mahasiswa dilatih menggunakan perangkat Geographic Information System (GIS) untuk pemetaan kawasan pesisir sebagai salah satu capaian keterampilan digital yang dibutuhkan industri kelautan masa depan.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti Ambon Dominggus Malle mengatakan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan saat ini telah berkembang dengan inovasi-inovasi baru yang diharapkan semakin memperkuat daya saing Unpatti secara nasional maupun internasional.
“Dengan penguatan kurikulum berbasis capaian, kita tidak hanya melahirkan lulusan yang siap kerja, tetapi juga mampu menjadi pencipta lapangan kerja dan inovator di bidang perikanan dan kelautan,” katanya.
Ia mengatakan penerapan Outcome-Based Education penting untuk memperkuat relevansi lulusan di dunia kerja.
“Dunia kerja perikanan sekarang menuntut tenaga profesional yang bukan hanya tahu teori, tapi mampu mengaplikasikan keilmuannya secara langsung di lapangan, seperti pengelolaan budi daya berkelanjutan dan teknologi rantai dingin (cold chain). Kurikulum berbasis capaian akan menjembatani kebutuhan itu,” ujarnya.
Dengan kurikulum berbasis OBE atau capaian itu diharapkan dapat menjawab tantangan global, termasuk isu keberlanjutan sumber daya kelautan di wilayah kepulauan Maluku.
