Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) meluncurkan dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Weda Selatan untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi siswa di kabupaten itu.
Bupati Halteng Ikram Sangaji dihubungi, Selasa, mengatakan berbagai program sosial pemkab tetap berlanjut dan akan ditingkatkan pada tahun 2026, karena insentif bagi janda, lansia, disabilitas, dan yatim piatu, akan mengalami peningkatan nominal.
Pemkab juga tetap memberikan token listrik gratis setiap tahun, serta memfasilitasi ASN dan para kepala desa yang ingin melanjutkan pendidikan karena biaya kuliah ditanggung pemerintah daerah.
Bupati menambahkan ibu hamil dan menyusui tetap menerima insentif, sementara anak-anak dari masa kandungan hingga masuk sekolah mendapat jaminan kebutuhan pendidikan, termasuk seragam. Bahkan bagi warga Halteng yang meninggal di luar daerah, biaya pemulangan jenazah akan ditanggung oleh pemda.
"Dengan MBG ini lengkap sudah dukungan pemda untuk masyarakat Halteng," ucapnya.
Program MBG tersebut menjadi yang pertama di Kabupaten Halmahera Tengah dan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi anak sekolah, sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat.
Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Darul Mujaddid Maluku Utara Asnawi Lagalante menjelaskan Program MBG akan melayani 2.213 siswa dari jenjang TK, SD, hingga SMP.
Selain pemenuhan gizi, MBG juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, seperti kelompok pemasok buah-buahan. Salah satu contohnya adalah pemasok pisang yang dapat menyediakan hingga 250 sisir per hari dengan potensi pendapatan kelompok mencapai sekitar Rp20 juta per bulan.
Pembangunan dapur MBG beserta seluruh fasilitasnya berlangsung selama 47 hari dengan total anggaran sekitar Rp1,2 miliar.
Dalam sambutannya Bupati Ikram menekankan pentingnya menjaga kualitas gizi dan kelayakan makanan yang disalurkan melalui program tersebut.
"Ini bukan hanya investasi, tetapi memuat dua hal sekaligus yaitu sosial dan ekonomi. Karena itu kita harus memastikan airnya, gizinya, dan semua aspeknya tepat bagi masyarakat Halteng," ujarnya.
Ia juga menginstruksikan agar dilakukan pemeriksaan kesehatan siswa sebelum program berjalan penuh.
"Saya minta Kapus Weda Selatan Nursyafat Arsyad mengambil sampel 20 siswa untuk dicek tinggi badan, berat badan, dan indikator lainnya. Kita harus ukur apakah makanan yang diberikan memberi dampak kesehatan," ucapnya.
Bupati menambahkan evaluasi awal akan dilakukan setelah enam bulan pelaksanaan untuk memastikan efektivitas dan manfaat program bagi anak-anak.
