Ambon, 28/1 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff memotivasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon memperjuangkan pengusulan tokoh pelopor kemerdekaan, Abdul Muthalib Sangadji atau lebih dikenal dengan A.M. Sangadji diakui pemerintah sebagai pahlawan nasional.
"Saya mengapresiasi pengusulan KAMMI dan HMI Cabang Ambon yang hendaknya disiapkan secara profesional agar saat diusulkan langsung ditanggap pemerintah," kata Gubernur, di Ambon, Kamis.
Motivasi Gubernur ini menindaklanjuti Seminar Nasional "Lafran Pane dan A.M. Sangadji Sebagai Pahlawan Nasional", di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Rabu(27/1).
Sebagai tokoh pelopor kemerdekaan yang paling senior di Maluku, dengan catatan sejarah perjuangan di kancah politik dan gerakan-gerakan mendukung kemerdekaan, nama A.M. Sangadji telah diabadikan sebagai nama jalan di berbagai provinsi.
Menurut Gubernur, itu belumlah cukup untuk menghargai perjuangannya. Tokoh yang pada masanya dikenal dengan "Jago Tua" yang piawai berpidato harus diakui pengorbanannya sebagai pahlawan nasional.
Upaya pengusulan tersebut, lanjutnya, pasti didukung penuh oleh Pemprov Maluku, termasuk juga biaya-biaya yang harus dikeluarkan terkait itu.
"A.M. Sangadji adalah tokoh paling senior. Namanya telah diabadikan di berbagai poros jalan, tidak hanya di Ambon. Jadi ini adalah kesempatan mendapatkan pengakuan dari pemerintah. Persoalan biaya yang harus dikeluarkan ditanggung Pemprov Maluku," tandas Gubernur.
Dia memandang perlu mengusulkan pejuang lainnya menjadi pahlawan nasional.
"Terpenting, para generasi muda memprakarsainya karena Pemprov Maluku siap mengfasilitasi kegiatan strategis berskala nasional maupun Internasional yang bermanfaat bagi Maluku," tegas Gubernur.
Dia juga mengingatkan, KAMMI dan HMI Cabang Ambon bisa melakukan gerakan mendukung pengusulan gelar pahlawan nasional bagi tokoh bangsa yang tewas tertembak saat Agresi Militer Belanda I di Yogyakarta pada 1947.
"Kita punya Johannes Latuharhary, Johannes Leimena, dan yang lainnya, seperti yang sebelumnya telah diperjuangkan oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). HMI dan KAMMI juga harus melakukannya, bila perlu melakukan gerakan untuk mendukungnya hingga ke tingkat nasional," kata Gubernur.