Ternate, 22/2 (Antara Maluku) - Kalangan pelaku usaha di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), meminta kepada Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai untuk membenahi infrastruktur listrik, karena kondisi infrastruktur listrik di daerah itu sangat memprihatinkan.
"kondisi infrastruktur di Pulau Morotai saat ini, jangankan untuk memenuhi kebutuhan usaha, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saja masih diwarnai dengan pemadaman bergilir," kata salah seorang pelaku usaha di Morotai Sahbudin di Ternate, Senin.
Kabupaten Pulau Morotai memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama disektor kelautan dan perikanan, pertanian dan pariwisata, tetapi potensi itu selama ini tidak dimanfaatkan secara maksimal, terutama karena infrastruktur lisrik yang tersedia sangat terbatas.
Menurut dia, Banyak pelaku usaha di Morotai, termasuk dari daerah lain yang tertarik mengembangkan usaha di Morotai, di antaranya usaha pengolahan hasil perikanan dalam tetapi sulit diwujudkan karena kapasitas listrik di PLN setempat tidak mampu melayani kebutuhan listrik untuk usaha ini.
Para pelaku usaha tidak mau menyediakan listrik untuk kebutuhan usahanya karena selain pengadaannya cukup besar, juga akan mengakibatkan operasional usaha tidak efisien yang pada gilirannya akan mempengaruhi daya saing produk saat dijual di pasaran.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Kabupaten Pulau Morotai Ramli Yaman mengakui terbatasnya infrastruktur di daerah itu, namun pemkab setempat terus berupaya untuk membenahinya di antaranya mendorong PT PLN untuk menambah kapasitas listriknya.
Selain itu, Pemkab Pulau Morotai juga menunggu realisasi dari kebijakan pemerintah pusat yang telah menetapkan Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang nantinya akan membangun berbagai infrastruktur, di antaranya listrik untuk kebutuhan usaha.
"Pemerintah pusat juga telah menjadikan Morotai sebagai salah satu daerah di Indonesia yang akan mendapat percepatan dalam pengembangan sektor pariwisata, yang sudah pasti masalah listrik juga akan menjadi salah satu perhatian karena pengembangan pariwisata jelas membutuhkan listrik yang memadai," katanya menambahkan.