Gubernur Tancap Merah Putih di Pulau Terluar
Kamis, 12 Agustus 2010 17:33 WIB
Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu akan menancapkan bendera Merah Putih di Kisar, salah satu dari 11 buah pulau terluar di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang berbatasan langsung dengan Timor Leste pada 17 Agustus 2010.
"Gubernur Ralahalu akan menancapkan bendera Merah Putih di lapangan Purpura Kisar sebagai rangkaian dari Sail Banda 2010 saat peringatan detik - detik HUT Proklamasi RI ke-65," kata koordinator acara panitia lokal Sai Banda 2010, Cak saimima, di Ambon, Kamis.
Saimima mengakui awalnya dijadwalkan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng akan memimpin kegiatan tersebut.
Hanya saja berdasarkan koordinasi dengan pantia nasional Sail Banda 2010 dipertegas bahwa Menko Kesra, Agung Laksono saat puncak Sail Banda yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Ambon pada 3 Agustus 2010 telah mempercayakan Gubernur ralahalu memimpin kegiatan tersebut.
"Jadi Gubernur Ralahalu akan menancapkan bendera Merah Putih di Kisar yang secara kasat mata bila cuaca baik akan terlihat kota Dili, ibu kota Timor Leste," ujar Saimima.
Dia mengatakan berbagai persiapan di Kisar telah rampung dan berdasarkan koordinasi dengan Penjabat Bupati MBD, Frangky Renjaan ternyata masyarakat sangat bangga dipercayakan menyelenggarakan HUT Proklamasi RI yang tergolong langka dilaksanakan di pulau terluar.
"Masyarakat MBD bangga karena setelah dimekarkan dari Maluku Tenggara Barat pada 16 September 2008 teryata diputuskan Presiden SBY sebagai salah satu lokasi Sail Banda 2010," kata Saimima.
Dia memastikan kesulitan transportasi darat telah diatasi dengan mengirimkan lima unit bus bantuan Kementerian Perhubungan ke Kisar.
"Bus memang dibutuhkan karena jarak dermaga Kisar dan lapangan Purpura sebagai lokasi peringatan HUT Proklamasi sepanjang 10 km. Apalagi, jumlah transportasi darat di sana relatif sedikit," ujar Saimima.
Gubernur Ralahalu di Kisar juga dijadwalkan meresmikan sejumlah proyek APBD- MBD dan membuka pameran pembangunan.
Peserta dan tamu ke Kisar memanfaatkan KRI Surabaya dijadwalkan berangkat dari Ambon pada 14 Agustus 2010. Sedangkan KM. Pangrango dijadikan "hotel terapung" dengan 600 tempat tidur.
Para peserta dan tamu juga ditawarkan menikmati keindahan alam pantai dan panorama bawah laut, serta obyek wisata budaya dan sejarah seperti Benteng Volanhaven dan Benteng Deleshaven peninggalan bangsa Portugis dari abad XVII-XVIII.