Ternate, 17/7 (Antara Maluku) - Kantor Kesyahbandaran Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan optimismenya pelabuhan armada semut dalam waktu dekat akan dioperasikan.
"Kami telah berkoordinasi dengan Dishubkominfo Malut dan Wali Kota Ternate mengenai aktivitas pelabuhan armada semut di kawasan Mangga Dua untuk bisa digunakan armada speedboat berbagai jurusan dari Ternate ke berbagai kabupaten/kota di Malut," kata Plt Kepala KSOP Ternate, Arifai di Ternate, Minggu.
Dia menyatakan, saat ini, memang ada tiga pelabuhan yakni Bastiong, Kota Baru dan samping masjid Raya Kota Baru masih digunakan puluhan speedboat berbagai jurusan untuk membawa dan mengangkut penumpang.
Akan tetapi, pelabuhan tersebut tidak representatif, sehingga disediakan Pelabuhan Armada Semut yang bisa menampung sedikitnya 100 speedboat untuk membawa dan mengangkut penumpang, apalagi sudah 100 persen rampung dikerjakan sejak enam bulan lalu.
Belumnya beroperasi Pelabuhan Armada Semut di kawasan Mangga Dua Ternate itu karena belum adanya kesepakatan antara Pemkot dan KSOP dari sisi pengelolaannya.
Sehingga, Arifai menyatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan menemui Wali Kota Ternate untuk membicarakan mengenai aktivitas Pelabuhan Armada Semut Mangga Dua.
"Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait penggunaan armada semut yang dibangun pemerintah pusat, sehingga setelah lebaran ini bisa digunakan karena sangat representative," ujarnya.
Arifai menyatakan, sesuai laporan yang diterima, Pelabuhan Armada Semut Mangga Dua itu bisa memiliki delapan jalur yang bisa menampung 50 armda semut secara bergilir dan ini sangat ideal dalam memberikan kenyamanan bagi penumpang.
Apalagi, kata Rivai, Pelabuhan Armada Semut memiliki fasilitas yang memadai, mulai dari terminal penumpang hingga pelabuhan yang didesain agar memudahkan penumpang yang datang saat turun maupun naik ke Armada Semut, karena didesain untuk speedboat.
Dia mengatakan, pembangunan pelabuhan terpadu tersebut sudah rampung, mulai dari pembangunan pada ruang tunggu penumpang dan pembangunan di sisi darat telah selesai dikerjakan.
Sedangkan, untuk pengalihan speedboat dengan kapasitas mesin di bawah 7 GT yang diprioritaskan lebih dulu yaitu dari Pelabuhan Bastiong, kemudian dialihkan ke pelabuhan yang sangat representatif.