Ambon, 30/7 (Antara Maluku) - Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. M. Haulussy Ambon tahun anggaran 2015 hanya sebesar Rp47,68 miliar dari yang ditargetkan Rp62,33 miliar.
"Pendapatan daerah yang kami peroleh hanya sekitar 76,43 persen karena disesuaikan dengan target PAD yang ditetapkan dalam APBD Perubahan 2015," kata direktur RSUD dr.M. Haulussy, Justina Pawa di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, kalau target PAD dalam APBD murni 2015 sesuai yang ditetapkan dalam peraturan daerah dan peraturan gubernur hanya sebesar Rp44,78 miliar dan realisasinya terpenuhi.
Namun dalam APBD Perubahan 2015 justeru dinaikan untuk keseimbangan neraca karena disesuaikan dengan belanja yang semakin meningkat pula.
"Kemudian kenapa tidak tercapai, karena target terlalu tinggi sedangkan pada tahun 2015 ini memang mekanisme Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) semakin rapih sehingga RSUD Haulussy sebagai pusat rujukan hanya menerima pasien rujukan," ujarnya.
Selain itu pendapatan terbesar RSUD Haulussy Ambon memang berasal dari pasien umum tetapi kemudian lebih dari 95 persen sudah beralih menjadi pasien BPJS.
Jadi selama ini pasien umum yang ikut mendongkrak pendapatan di RSUD kini telah beralih seluruhnya ke BPJS mandiri sehingga pasien umum RSUD milik Pemprov Maluku tersebut mengalami penurunan dan berimplikasi pada tidak tercapainya target yang diharapkan.
Wakil Ketua DPRD Maluku, Syaid Mudzakir Assagaf mengatakan, realisasi PAD dari satuan kerja perangkat daerah(SKPD)di Pemprov Maluku tahun anggaran 2015 sangat terpuruk dibanding perkembangan selama lima tahun terakhir.
Alasannya, hampir semua SKPD tidak memenuhi target pencapaian pendapatan maksimal, bahkan ada yang nihil sama sekali.
Sehingga DPRD akan memberikan perhatian khusus atas situasi seperti ini dan mendorong pemberian penghargaan bagi SKPD yang mencapai target dan sanksi berupa pengurangan pagu anggaran atau raisonalisasi anggaran bagi SKPD yang tidak memenuhi target pendapatan.