Ternate, 28/12 (Antara Maluku) - Puluhan tenaga medis rumah sakit umum daerah (RSUD) Chasan Boesoeiri Ternate, Maluku Utara, Rabu, menggelar unjuk rasa menuntut Gubernur setempat, Abdul Gani Kasuba mencopot Direktur RSUD tersebut, Samsul Bahri.
"Para tenaga medis ini kesal karena menganggap Samsul Bahri melaporkan tiga pegawai dianggap mencemarkan nama baiknya," kata pegawai RSUD Chasan Boesoeiri, Nuraeni, di Ternate, Rabu.
Dia mengatakan, tindakan Direktur RSUD tidak sesuai fakta lapangan. Tidak salah tenaga medis mempertanyakan tunjangannya kapan dibayar.
Sayangnya, tuntutan pegawai ditanggapi Direktur dengan menuduh melakukan pencemaran nama baiknya, selanjutnya melaporkan beberapa pegawai ke Ditreskrim Polda Maluku Utara.
Nuraeni mengatakan, selaku Direktur seharus memahami kondisi tenaga medis yang rela menerima tunjangan dengan cara dibayar cicil.
"Tunjangan enam bulan hanya diselesaikan separuh.Meski begitu , tenaga medis menerima dengan ikhlas," ujarnya.
Sebelumnya kata Nuraen, ada perjanjian sistem pembayaran harus lunas.
Namun, perjanjian itu tidak direalisasi dan pembayaran tunjangan tenaga medis saat ini Pemprov Maluku Utara masih menunggak tiga bulan.
"Mereka baru membayar tiga bulan, sedangkan sisanya belum ada kepastian kapan dibayar," tandas Nuraeni.
Dia mengatakan, aksi ini sebagai tanda ketidakpuasan terhadap Direktur.
Karena itu, pegawai mendesak Gubernur agar mencopot Samsul Bahri dari jabatan Dirut RSUD, sebab yang bersangkutan dianggap aktor penyebab masalah mogoknya pelayanan kesehatan di RSUD.
Sebelumnya, Direktur RSUD Chasan Boesoerie Ternate, Samsul Bahri melaporkan balik puluhan tenaga medis ke Ditreskrimum Polda Maluku Utara yang masih membentangkan baliho dan spanduk bernada provokatif.
"Saya heran, tuntutan soal pembayaran berbagai honor yang selama ini telah direalisasikan, tetapi kenapa masih ada spanduk dan baliho bernada provokatif dipasang tenaga medis. Ini ada apa, sehingga satu-satunya jalan harus melaporkan ke Mapolda Maluku Utara," ujarnya.
Sedangkan,Gubernur Abdul menyatakan, belum berniat untuk mengganti posisi Direktur RSUD Chasan Boesoerie, karena saat ini lebih fokus untuk pembenahan internal di RSUD tersebut.