Ambon, 24/2 (Antara Maluku) - Jumlah partisipasi pemilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Ambon mencapai 64,98 persen, turun 0,58 persen dibandingkan pada Pilpres 2014.
"Jumlah tersebut tidak terlalu menurun jauh," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ambon Marthinus Kainama, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilwakot Ambon hasil pemutakhiran berjumlah 237.627 pemilih yang tersebar pada 675 tempat pemungutan suara (TPS).
Jumlah pemilih pada Pilwakot berdasarkan Sistem Data Pemilih (Sidalih) untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 114.344 pemilih, dan jenis kelamin perempuan berjumlah 123.266 pemilih di 50 desa, negeri dan kelurahan.
"Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara tingkat Kota Ambon tercatat angka partisipasi pemilih sebanyak 151.538 atau 64,98 persen," katanya.
Marthinus mengakui, ketatnya regulasi yang diberlakukan KPU serta menurunya partisipasi pemilih pemula terjadi karena pada tanggal 14 Februari, bertepatan dengan perayaan valentine sehingga saat pencoblosan banyak yang tidak hadir.
Berlakunya sistem baru menyebabkan KTP pemilih yang tidak akurat dalam sistem ditolak, tetapi masyarakat diberikan kesempatan untuk mengurus surat keterangan agar dapat menggunakan hak pilih.
"Tetapi yang terjadi masyarakat tidak melakukan pengurusan surat keterangan di Dispendukcapil, sehingga tingkat partisipasi pemilih rendah," ujarnya.
Pihaknya berupaya meningkatkan partisipasi pemilih dengan melakukan sosialisasi yang gencar diberbagai segmen. Sosialisasi juga telah dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dengan melibatkan akademisi, Panwaslih serta KPU kota Ambon
"Sosialisasi yang kami lakukan cukup banyak yakni sebanyak 21 kali diberbagai segmen diantaranya pemilih pemula, pers, PSK di lokalisasi tanjung Batu Merah dan perwakilan ibu-ibu persit dan Bhayangkari," ujarnya.
Ia menjelaskan, sosialisasi telah dilakukan semaksimal mungkin tetapi jika tidak didukung peran pasangan calon dalam menawarkan program serta visi misi kurang mencapai target untuk mendatangkan para pemilih ke TPS untuk mencoblos.
"Pasangan calon telah melakukan upaya untuk menarik minat pemilih melalui program serta visi misi, tetapi yang terjadi partisipasi pemilih masih rendah," tandasnya.