Ternate, 19/6 (Antara Maluku ) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ternate, Maluku Utara, menyiapkan tiga titik penukaran uang menjelang perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah guna permudah masyarakat mendapatkan uang pecahan kecil.
"Kami menyediakan tempat pelayanan penukaran uang rupiah, di Cabang Induk Ternate, Teras Pasar Bahari Berkesan, Kantor KCP Labuha dibuka sesuai jam pelayanan selama puasa, dari pukul 09.00 WIT - 14.00 WIT," kata Kepala BRI Cabang Ternate, Anditya Mahendra, di Ternate, Senin.
Selain itu, di Cabang Induk Ternate sejak awal Ramadan, sudah melakukan penukaran uang rupiah. Teras Pasar dilakukan pada 20, 21 dan 22 Juni 2017.
Sedangkan, Labuha pada 16 - 17 Juni 2017 dan Teras Kapal BRI sudah sejak 12 Juni 2017.
"Hanya saja, di luar tanggal tersebut, jika masyarakat masih membutuhkan, maka silahkan saja datang ke Kantor BRI Cabang Ternate karena siap dilayani penukaran uang emisi baru," kata Anditya.
Dia mengemukakan, penukaran semua pecahan disediakan. Namun, yang menjadi minat masyarakat adalah pecahan Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan 20.000 atau pecahan kecil.
Sedangkan jumlah penukaran di masyarakat tidak dibatasi. Berapa pun yang ingin ditukarkan masyarakat BRI selalu siap melayani dan menyediakan pecahan yang diminta.
Selain itu, untuk penukarannya sendiri dan kebanyakan yang disediakan adalah uang emisi tahun 2016 atau masyarakat biasa menyebutnya uang baru.
Bahkan, di semua tempat penukaran, BRI menyediakan uang emisi tahun 2016 dan jika persediaannya sudah mulai menipis atau hampir habis, maka langsung melakukan pengajuan di BI untuk penukarannya.
Anditya mengaku, pihaknya selalu membuka layanan penukaran sampai menjelang lebaran, sebab sampai sejauh ini, belum ada instruksi resmi dari pusat terkait kepastian cuti.
Untuk itu, pihaknya masih operasional seperti biasa hingga 23 Juni 2017.
Anditya mengemukakan, pada 2017 sedikit mengalami peningkatan dibanding 2016. Apalagi sekarang dengan adanya uang emisi baru, membuat masyarakat banyak yang melakukan penukaran.
"Kenaikannya saat ini baru sekitar 10 persen dan penukaran masih berlangsung," katanya.
