Ambon, 8/9 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff meninjau penyelenggaran pameran Festival Teluk Ambon 2017 yang berlangsung di taman Jembatan Merah Putih (JMP), Jumat.
Peninjuan dilakukan Gubernur Said seusai membuka pelaksanaan Festival Teluk Ambon tahun ke-12.
Tidak hanya meninjau pameran yang yang memamerkan foto-foto pariwisata dan instagram milik 22 fotografer asal Kota Ambon dan Tual, kuliner dan industri kreatif, tetapi menyempatkan berbincang dengan para pelaku usaha.
Gubernur menyatakan, Teluk Ambon dari dulu hingga sekarang menjadi jembatan perjumpaan berbagai peradaban bangsa di dunia, baik dalam misi perdagangan dan ekonomi, penyiaran agama, dan penaklukan atau penjajahan.
Hal ini menjadikan Maluku, khususnya Ambon sangat multikultural dan kosmopolik karena adanya percampuran budaya, sehingga tidak mengherankan jika bisa ditemukan berbagai macam suku dan sub suku bangsa dan marga di daerah ini.
"Ambon sangat kaya dan indah untuk dinikmati dan dipromosikan. Di Maluku kita bisa menemukan berbagai macam suku bangsa dari beragamnya marga, selain ratusan marga lokal," katanya.
Akulturasi atau percampuran budaya asing dengan lokal juga bisa terlihat pada berbagai kesenian daerah, misalnya tari katreji, orlapei, cakaiba, tarian sawat, dansa ola-ola dan musik hawaian.
Begitu pula dalam kebudayaan lainnya, seperti Abdau, peringatan Idul Adha di desa Tulehu, kecamatan Salahutu, dan atraksi pukul sapu di desa Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu.
Kedua budaya tersebut merupakan percampuran antara kebudayaan lokal dan budaya Islam atau Arab.
"Kita memiliki kurang lebih 117 bahasa dan dialek. Ratusan raja-raja yang bergelar latupati dan orang kaya yang tersebar di 1.342 pulau. Walaupun berbeda tapi kita semua tetap beta Maluku," tandas Gubernur.
Festival Teluk Ambon merupakan acara pariwisata daerah yang telah menjadi agenda nasional. Perhelatan yang telah dilaksanakan selama 12 tahun berturut-turut tersebut dijadwalkan berlangsung hingga 10 September 2017.
Selain kegiatan pendukung yang telah dilaksanakan pada saat pembukaan, berbagai lomba juga akan digelar, seperti lomba dayung "Arumbai Manggurebe" yang diikuti oleh sembilan tim dari Kota Ambon dan kabupaten Maluku Tengah, dan lomba dayung "Perahu Semang".
Berbeda dengan Arumbai Manggurebe, lomba dayung perahu semang dibagi dalam dua kategori, yakni laki-laki dan perempuan. Sedikitnya ada 11 regu perempuan dan 20 regu laki-laki akan turut serta dalam perlombaan yang digelar pada 9 September 2017.
Selain itu, akan dilaksanakan pula lomba nyanyi grup band yang baru pertama kalinya digelar selama 12 tahun penyelenggaraan Festival Teluk Ambon, kemudian Aquathlon, bersepeda, dan goyang tobelo.
Gubernur Tinjau Pameran Festival Teluk Ambon
Jumat, 8 September 2017 16:14 WIB