Ambon, 22/8 (Antaranews Maluku) - Putra asal Maluku, Raymond Syauta yang merupakan wakil bendahara umum DPP Golongan Karya (Golkar) siap berkompetisi memperebutkan kursi DPR RI di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Raymond saat ini terdaftar sebagai bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) DPR RI dari Partai Golkar daerah pemilihan (Dapil) provinsi Maluku.
"Yang mendorong saya maju menjadi caleg DPR RI karena terpanggil memajukan Maluku, terutama menjawab berbagai aspirasi masyarakat agar Maluku semakin maju dan berkembang," ucapnya di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, pembangunan Maluku harus dilakukan bersama bukan hanya oleh pemerintah pusat serta daerah, tetapi juga tidak terlepas dukungan legislatif yang menyampaikan aspirasi masyarakat.
Kenyataan di lapangan, aspirasi masyarakat di Maluku terutama para raja dan kepala desa belum terealisasi.
"Hal ini yang mendorong saya terpanggil untuk membangun Maluku, karena jika kita berada di luar lingkup maka tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi jika kita ada di dalam maka kita akan berbuat sesuatu demi kepentingan kemaslahatan masyarakat Maluku," ujarnya.
Diakuinya, tugas legislasi menjembatani pemerintah pusat dan daerah melalui berbagai apsirasi yang disampaikan, untuk diperjuangkan selama itu sesuatu yang positif demi kepentingan masyarakat.
"Yang pasti kita tidak boleh berjanji ke masyarakat, kita kerjakan apa saja yang bisa dikerjakan, karena yang terjadi selama ini berjanji banyak tetapi bekerja sedikit," tegasnya.
Disinggung terkait upaya konsolidasi dengan masyarakat, Raymond menjelaskan, saat ini masih dalam tahap perkenalkan diri ke masyarakat, mengingat KPU belum menetapkan daftar caleg tetap (DCT) yang sesuai jadwal ditetapkan 20 September 2018.
"Setelah penetapan DCT kita mulai bekerja sesuai dengan visi dan misi yang dipersiapkan," imbuhnya.
Yang terpenting, kata Raymond, bagaimana mempersiapkan diri untuk terbuka dan melayani masyarakat bukan dengan janji tetapi dengan cinta kasih.
"Saya memulai bukan dengan janji tetapi cinta kasih, karena dengan cinta kasih kita dapat perbaiki etika, moral perilaku, sehingga jika terpilih tatanan etika moral menjadi panutan untuk bekerja melayani masyarakat," tambahnya.