Ternate, 8/9 (Antaranews Maluku) - Pelemahan nilai Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir, mendongkrak harga sejumlah komoditas perkebunan di Maluku Utara (Malut), sehingga meningkatkan pendapatan petani setempat.
Pantauan Antara di sejumlah pusat pembelian komoditas perkebunan di Ternate, Sabtu, komoditas perkebunan yang mengalami kenaikan harga setelah pelemahan rupiah terhadap dolar AS itu di antaranya fuli pala.
Harga fuli pala di Ternate yang selama ini paling tinggi Rp130 ribu per kg, sejak sepekan terakhir melonjak menjadi Rp162 ribu per kg, begitu pula cengkih yang sudah mulai bergerak ke angka Rp95 ribu per kg, yang sebelumnya bergerak diangka Rp80 ribuan per kg.
Salah seorang pembeli komoditas perkebunan di Ternate, Joni mengaku, naiknya harga komoditas perkebunan itu terutama fuli pala karena selain meningkatnya permintaan dari daerah tujaun antar-pulau, seperti Surabaya, Jawa Timur juga karena pengaruh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Komoditas perkebunan itu umumnya di eskpor ke berbagai negara, sehingga para eksportir mau membeli dengan harga yang lebih mahal karena mereka mendapatkan keuntungan lebih besar dari eskpor yang semuanya dibayar dengan Dollar.
"Pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS memang menimbulkan pengaruh negatif terhadap perekonomian nasional, tetapi untuk komoditas perkebunan yang dipasarkan ke luar negeri, justru yang diuntungkan karena harganya menjadi lebih tinggi setelah dihitung dengan rupiah," katanya.
Komoditas perkebunan lain yang juga mulai menunjukkan grafik kenaikan harga adalah kakao dari Rp20 ribu per kg menjadi Rp23 ribu per kg dan kopra dari Rp4500 ribu per kg menjadi Rp5.800 per kg, namun khusus untuk biji pala masih bertahan diangka Rp60 ribu per kg.
Seorang petani pala di Ternate, Hamdan berharap harga komoditas perkebunan, khususnya fuli pala yang kini mencapai Rp160 ribu per kg dapat bertahan seperti itu, bahkan kalau bisa lebih tinggi lagi walaupun nanti nilai rupiah kembali menguat agar petani lebih sejahtera.
Rupiah melemah dongkrak harga komoditas perkebunan
Sabtu, 8 September 2018 19:34 WIB