Ternate (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengimbau semua pihak, khususnya pengguna dan penyedia jasa transportasi laut, agar mewaspadai cuaca ekstrem di musim pancaroba dalam sepekan terakhir.
Plt Kepala Dishub Malut, Armin Zakaria di Ternate, Minggu meminta semua petugas selalu memberikan peringatan dan imbauan menyangkut keselamatan pelayaran, terutama pada musim pancaroba ini.
Selain itu, sesuai rilis BMKG setempat, termasuk Malut, diprediksi terdampak cuaca ekstrem dengan gelombang laut yang tinggi dan angin kencang.
"Kami meminta masyarakat dan semua pihak pelaku transportasi laut agar mengikuti imbauan dan arahan petugas, terutama para operator atau motoris dan pemilik speedboat, agar tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG dan mengikuti petunjuk petugas di lapangan, baik dinas perhubungan kabupaten/kota maupun syahbandar yang memiliki kewenangan mengeluarkan izin berlayar. Jika tidak diberikan izin berlayar maka jangan berlayar," katanya.
Selain itu, dia mengingatkan kepada seluruh petugas dishub di lapangan agar lebih ketat dalam mengontrol jumlah penumpang harus cek sesuai dengan kapasitas kapal, jangan sampai demi keuntungan lupa bahwa keselamatan itu lebih penting. Karena biasanya kalau petugas lalai kemudian kapal menjadi kelebihan muatan "Bila terjadi kecelakaan, baru kita tahu kelebihan penumpang," katanya.
Oleh karena itu, Armin berharap kepada masyarakat pengguna jasa pelayaran, motoris speedboat, pemilik kapal dan pemilik speedboat agar bersama-sama menjaga keselamatan.
Sebelumnya, BMKG Kelas I Babullah Ternate, Maluku Utara, menyatakan, perairan Pulau Halmahera dalam dua hari ke depan akan dilanda gelombang laut tinggi disertai cuaca ekstrem.
Petugas Prakirawan Cuaca Kepala BMKG Kelas I Babullah Ternate Satria Kridha Nugraha saat dikonfirmasi menyatakan saat ini adanya tekanan rendah (1002 hPa) di timur Filipina berdampak pada kondisi atmosfer di Malut, di antaranya adalah tingginya kecepatan angin yang dapat memicu meningkatnya tinggi gelombang di Malut disertai pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari Tenggara dan mengakibatkan gelombang tinggi disertai angin kencang melanda perairan, terutama di Pulau Halmahera.
"Memang, gelombang tinggi umumnya terjadi di barat daya Pulau Halmahera dengan kecepatan 4 25 knot, sedangkan dl wilayah selatan ekuator umumnya darl Timur -Selatan dengan kecepatan 4 hingga 25 knot," katanya.
Selain itu, tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2.5 meter berpeluang terjadi di : o perairan barat Halmahera, perairan timur Halmahera tinggi gelombang 2.5 meter hingga 4 meter berpeluang teriadi di Halmahera bagian utara, laut Halmahera.