Ambon (ANTARA) -
Ambon Music Office (AMO) mengonsepkan "Sound Of Green" (SoG) yang memadukan unsur musik dan kelestarian lingkungan.
Direktur AMO Ronny Loppies, di Ambon, Rabu, mengatakan, konsep SoG mendukung upaya pengembangan pariwisata kota Ambon menuju pariwisata musik pada kota musik dunia.
"Kita mencoba mengembangkan konsep yang diberi tematik "sound of green" yang memadukan unsur musik dan kelestarian lingkungan, "katanya.
Ia mengatakan, AMO pada 2020 fokus pada dua tapak desa yakni Amahusu dan dusun Tuni, kecamatan Nusaniwe.
Kedua tapak ini diupayakan menjadikan dusun atau desa musik, karena banyak kegiatan musik telah dilaksanakan di tingkat nasional hingga Internasional.
Selain even musik, kedua tapak ini juga memiliki sejumlah komunitas yang sangat aktif berperan mendukung Ambon kota musik dunia, seperti Molluca Bamboowind Orchestra (MBO) dan Sanggar Booyratan, serta Hapiong Ukulele Community.
Ronny menjelaskan, mewujudkan tujuan konsep tersebut, AMO telah bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait antara lain Dewan Kehutanan Nasional (DKN), akademisi Universitas Pattimura (Unpatti), komunitas, UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ambon, UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LH/K)-BPDAS dan RRI Ambon.
"Pihak terkait mendukung penuh konsep SoG sebagai bentuk pelestarian lingkungan, " ujarnya.
Pihaknya telah melakukan sosialisasi awal di desa Amahusu, dusun Tuni dan BPDAS-Kementerian LHK untuk berupaya melestarikan hutan melalui penelitian, tindakan konservasi, penerapan pola agroforesty dan inventarisasi kuliner lokal.
Selain itu perhitungan nilai ekonomis penggunaan bahan baku suling, pemanfaatan limbah bambu untuk pembuatan suling, sekolah alam dan musik, perhitungan nilai karbon dari hutan bambu, pembentukan kelompok tani, pembentukan komunitas kreatif kuliner dan membangun desa musik.
"Program ini diharapkan berlangsung pada 2020 sesuai rencana kerja AMO, " tandas Ronny.
AMO konsepkan "sound of green"
Rabu, 18 Maret 2020 15:29 WIB