Ambon (ANTARA) - Harga sejumlah merek beras antarpulau yang ditawarkan para pedagang di tiga pasar tradisional Kota Ambon mulai bergerak naik.
Hasil pantauan di tiga lokasi pasar tradisional seperti Pasar Mardika, Gotong Royong maupun Batu Merah, Jumat, para pedagang mulai menaikkan harga beras baik eceran maupun sak (karung ukuran 25 Kg).
"Beras sekarang sudah naik di agen penjual sebesar Rp10.000 tiap sak, karena itu juga berpengaruh pada harga eceran," kata Rohim, pedagang di pasar Mardika.
Dia mengatakan, beras Tawon Rp310.000/sak naik menjadi Rp320.000/sak, eceran Rp13.500/Kg, beras Bulir Mas Rp315.000 naik Rp325.000/sak, eceran Rp13.500/Kg, beras Padi Udang Rp310.000/sak naik menjadi Rp320.000/sak, eceran Rp13.500/Kg, beras Fag Rp305.000/sak naik menjadi Rp315.000/sak, eceran Rp13.000/Kg.
Sedangkan beras merek lumbung padi Rp261.000/sak naik menjadi Rp267.000/sak, eceran Rp12.500/Kg, beras Mawar Rp265.000/sak naik menjadi Rp275.000/sak, eceran Rp12.500/Kg, beras Phinisi Rp292.000/sak naik menjadi Rp300.000/sak, eceran Rp13.000/Kg.
Untuk beras merek MJ ukuran 24 Kg/sak harganya Rp285.000/sak, eceran Rp12.500/Kg, dan beras jempol Rp267.000/sak naik menjadi Rp280.000/sak, eceran Rp12.500/Kg, beras kepala Rp265.000 naik menjadi Rp276.000/sak, eceran Rp11.500/Kg.
Sedangkan beras operasi pasar yang dilakukan Perum Bulog Maluku tetap dipatok Rp10.000/Kg, walaupun ada juga beras Bulog yang dijual dengan harga Rp11.000/Kg, beras tanpa merek di patok harga Rp12.000/Kg.
"Terserah para pembeli, beras merek mana yang mau dibeli untuk dibawa pulang sesuai dengan keinginan anggota keluarga, tinggal dipilih saja," kata Rohim.
Sedangkan kebutuhan lain yang saat ini bergerak naik yakni gula pasir yang sekarang ini di patok Rp18.000/Kg, atau naik dari sebelumnya Rp15.000, kemudian telur ayam ras Rp1.900/butir atau naik dari sebelumnya Rp1.700/butir.