Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) meminta agar seluruh Calon Jamaah Haji (CJH) agar tetap bersabar karena adanya penundaan bagi CJH akan menunaikan ibadah haji pada 2020, akibat pandemi COVID-19.
"Kami memang telah memiliki kesiapan memberangkatkan CJH asal Ternate berjumlah 269 orang dan sudah dilakukan tes kesehatan, manasik mandiri, begitu pula emberkasi dan debarkasi sebesar Rp 1,2 miliar telah disiapkan, namun karena COVID-19, sehingga CJH pada 2020 ditunda keberangkatannya hingga 2021 ," kata Kabag Kesra Setda Kota Ternate, Mujais Walanda di Ternate, Senin.
Sebanyak 269 CJH yang mengikuti bimbingan menasik mandiri, serta emberkasi dan debarkasi sebesar Rp 1,2 Milar yang telah disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate. Namun, kesiapan ini mengalami penundaan sesuai dengan edaran Kementerian Agama.
Dia mengatakan, penundaan keberangkatan ini sesuai dengan edaran instruksi Kementerian Agama, sehingga akan dilakukan rapat tehnik dengan organisasi keagamaan dan Kabag Kestra Kabupaten/Kota untuk membahas penundaan CJH.
"Meskipun begitu, kami harus menyesuaikan dengan edaran Kementerian Agama agar kapan bisa diberangkatkan CJH di Kabupaten/Kota," ujarnya.
Dia meminta kepada pihak keluarga harus bersabar terkait dengan penundaan keberangkatan, karena dengan kondisi bencana non alam ini membuat niat keluarga belum terwujud.
"Memang ada kemungkinan keberangkatan JCH ditunda pada 2021, tergantung dari kapan COVID -19 ini akan berakhir," kata Mujais. .
Sementara itu, CJH asal Kabupaten Halmahera Utara (Halut), terpaksa harus menunggu setahun lagi untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah.
Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Halut Rustam Djafar dihubungi terpisah mengakui, kebijakan ini diambil karena pemerintah harus mengutamakan keselamatan jamaah di tengah pandemi COVID-19, sebab, hampir keseluruhan CJH sudah berumur lansia.
"Kantor Kemenag Halut sudah mendapat edaran dari pusat bahwa ada pembatalan keberangkatan CJH pada 2020," ujarnya.
Dia mengemukakan, kuota CJH di Halut berjumlah 96 orang pada 2020. Sama dengan jumlah orang didaftar tunggu pada 2021 dan kemungkinannya ada perubahan jumlah kuota haji akibat dari pandemi COVID -19.
"Jika sudah usai pandemi , maka untuk kuota 2020 di berangkatkan mundur pada 2021. Pihak kementerian Agama juga telah menegaskan bahwa keputusan ini sudah melalui kajian mendalam. Sesuai agama Islam yang mengajarkan, menjaga jiwa adalah kewajiban yang harus diutamakan. Ini semua menjadi dasar pertimbangan," tandas Rustam.
Meski berlangsungnya pembatalan keberangkatan CJH dalam penyelenggaraan haji pada 2020, namun pihaknya tetap meminta agar para jamaah tetap menjaga kesehatan, agar pada 2021 secara jasmani CJH bisa mengikuti rukun haji dalam keadaan lancar.