Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) menyatakan, sedikitnya tiga perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah provinsi itu telah menyalurkan sumbangan dana hibah senilai Rp6,1 miliar untuk menangani COVID-19.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Malut, Hasyim Daeng Barang di Ternate, Kamis membenarkan ada tiga perusahaan telah merealisasikan pelaksanaan penandatanganan.
Tiga perusahan sudah memberikan hibah antara lain, PT NHM senilai Rp4 miliar, PT Wana Tiara Persada senilai Rp2 miliar ditambah Rp 100 juta dari PT ARA.
"Kami masih menunggu kesepakatan dari direksi pimpinan dan akan memberikan dokumen Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), sehingga pemprov beri waktu satu minggu untuk mereka dapat merealisasikan dan mempelajari dokumen NPHD itu dan kemudian akan kembalikan ke kami setelah menentukan nilai besaran yang akan dihibahkan ke pemerintah daerah," katanya.
Dia menjelaskan, hibah dari perusahan tambang ini sesuasi pernyataan Pemprov bahwa untuk penanganan Covid 19 dengan kondisi keuangan daerah mengalami defisit sehingga mau tidak mau pemerintah harus turun tangan mengajak semua pihak baik perusahan, baik stekholder mana pun untuk berpartisipasi dalam penanganan COVID-19.
Dimana, untuk dokumen NPHD diberikan kepada seluruh perusahan tambang yang terdaftar di Malut yang berjumlah 105 perusahan yang aktif beroperasi.
"Kami sudah berikan NPHD-nya dan nanti kami umumkan perusahan-perusahaan mana yang akan berkontribusi kepada pemerintah daerah supaya masyarakat juga tahu perusahaan ini sudah ambil kita punya sumber daya alam berapa besar dia kasih sumbangan sekian, supaya kita bisa lihat partisipasi perusahaan ke daerah sejauh mana," katanya.
Dikatakannya, banyak kebutuhan besar atau tidaknya angggaran penanganan Covid 19 tergantung estimasi dari Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) sebagai badan penganggaran yang bisa memberikan penjelasan.
"Dinas ESDM hanya mencari sumber-sumber pendapatan dari sumbangan-sumbangan untuk bisa membantu daerah dalam penanganan COVID-19," ujarnya.
Hasyim menambahkan, dana hibah dari perusahaan ini akan langsung ditransfer ke kas daerah, total baru didapatkan senilai Rp 6,1 miliar dari tiga perusahan.
"Kami sudah bagikan NPHDnya nanti direksi memutuskan berapa besar nilai mereka berkontribusi.Kemarin sudah ada kesepakatan contohnya PT Harita, PT Antam, PT IWIP pada prinsipnya akan membantu," katanya.
Sehingga, Pemprov Malut harapkan bulan Oktober ini semua sudah bisa kita terima supaya Badan Anggaran bisa menghitung estimasi anggaran yang didapat dari perusahan karena pembahasan APBD perubahan dan lain-lainnya mungkin menunggu sumber pendapatan lainnya termasuk hibah ini.
Tiga perusahaan tambang di Malut bantu Rp6,1 miliar tangani COVID-19
Kamis, 24 September 2020 13:31 WIB