Kota Ambon Alami Deflasi 0,51 Persen

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku menyebutkan, kota Ambon selama April 2010 mengalami deflasi sebesar 0,51 persen dengan inflasi kumulatif 2,32 persen dan inflasi tahun ke tahun (Mei-April 2010) sebesar 6,12 persen."Indeks harga konsumen (IHK) umum kota Ambon bulan April 2010 sebesar 120,60 persen atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Maret sebesar 121,22 persen, dengan demikian pada bulan April 2010 kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,51 persen," ujar Kepala BPS Maluku Bambang Kristiyanto, di Ambon, Senin.Menurut Bambang, dari 66 kota di Indonesia 45 kota terjadi inflasi, sedangkan 21 kota lainnya termasuk Ambon mengalami deflasi, dan IHK Kota Ambon menduduki peringkat ke-58 dari 66 kota.Dia mengungkapkan, deflasi di kota Ambon pada dasarnya merupakan interaksi dari fluktuasi harga-harga secara umum pada kelompok komoditi, di mana lima kelompok mengalami inflasi dan dua lainnya mengalami deflasi."Lima kelompok yang mengalami inflasi yakni bahan makanan 0,22 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,17 persen, perumahan, air,listrik, gas dan bahan bakar 0,008 persen, sandang 0,02 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen" katanya.Sedangkan dua kelompok yang mengalami deflasi yakni kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 2,28 persen."Deflasi cukup besar pada kedua kelompok tersebut merupakan penyebab utama terjadinya deflasi di kota Ambon," katanya.Bambang menambahkan, deflasi yang terjadi sebesar 0,51 persen merupakan andil dari kelompok bahan makanan sebesar 0,05 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,02 persen.Kelompok perumahan, air,listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen, sandang 0,00 persen, kesehatan 0,01 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,61 persen.Dari sisi kecepatan kenaikan harga yang diindikasikan dengan besarnya IHK umum sampai bulan April 2010, kota Ambon menduduki peringkat 27 (120,60) persen."Ini berarti kecepatan kenaikan harga di kota Ambon lebih lamban dibandingkan 25 kota lain," ujarnya.