Ambon (ANTARA) - Pasukan Reaksi Cepat (PRC) Direktorat Samapta Polda Maluku dikerahkan melakukan patroli di tempat-tempat rekreasi untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kamtibmas serta mewaspadai tingginya gelombang laut yang telah menewaskan tiga mahasiswa Politeknik Ambon.
"Selain menyampaikan pesan Kamtibmas, tim yang bergerak menggunakan kendaraan sepeda motor ini juga menyosialisasikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah mewabahnya pandemi COVID-19," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat di Ambon, Minggu.
Untuk tiga orang mahasiswa Poltek Ambon yang ditemukan meninggal dunia pada Sabtu, (20/2) petang saat mandi di lokasi pantai Supapei, Desa Suli , Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah.
Menurut dia, sejumlah kawasan yang menjadi fokus operasi pada 22 Februari 2021adalah tempat rekreasi pantai Natsepa 1 dan 2 di kawasan Desa Suli, maupun sejumlah pusat perbelanjaan.
Di setiap tempat rekreasi tersebut, para personil PRC menemui para pengamanan serta para pengunjung untuk diingatkan tentang keselamatan, baik dari kecelakaan maupun terkait penularan COVID-19.
"Para personil meminta pengamanan untuk memperhatikan keselamatan pengunjung. Setiap pengunjung diharapkan agar mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan menjauh dari kerumunan," katanya.
Sementara Kasubag Humas Polresta Ambon, Ipda I. Leatemia mengatakan, tiga mahasiswa Politeknik Ambon yang tewas tenggelam saat berenang di pantai Supapei adalah Erenst Herman Susanto (19), Adrianus Wahi (22), serta Cliver Eduard Wattimena (19).
Sedangkan rekan mahasiswi mereka yang berhasil selamat adalah Cekma Nurul Hikmiah Tawainella (17), dan Farahdilah Fairuz Atamimi (18).
Mereka adalah mahasiswa Politek Negeri Ambon Fakultas Elektro Prodi Listrik Semester I.
Ari Eliot Molle, (18) menjelaskan kalau dirinya bersama rekan-rekan mahasiswa pergi berekreasi ke pantai Supapei setelah selesai melaksanakan ujian akhir semester perkuliahan.
Sekitar pukul 15.00 WIT, saksi Ari Eliot berrsama 14 rekan lainnya berenang, sedangkan delapan rekan lainnya tidak berenang.
Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan besarnya gelombang sehingga menutupi seluruh tubuh saksi dan rekan-rekannya. Mereka berusaha berenang menuju ke tepi pantai. Namun, lima orang terseret gelombang ke tengah laut, di mana tiga rekannya ditemukan meninggal dunia.
Bahwa peristiwa yang mengakibatkan adanya tiga orang korban meninggal dunia, tetapi dari pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban.
PRC patroli tempat rekreasi ingatkan waspadai gelombang tinggi
Minggu, 21 Februari 2021 19:44 WIB