Ambon (ANTARA) - Kepala bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku Poly Jamlean mengatakan, dalam menghadapi pelaksanaan ibadah puasa 2021 stok kebutuhan pokok masyarakat di provinsi ini aman.
"Pokoknya kebutuhan pokok masyarakat terjamin, hal ini sesuai dengan hasil rapat koordinasi Disperindag Maluku maupun dengan Perindag kota dan kabupaten di daerah ini, para distributor dan pemangku kepentingan lainnya. Intinya kita membicarakan persiapan stok kebutuhan pokok masyarakat menghadapi bulan puasa sampai perayaan idul fitri," katanya di Ambon, Selasa.
Poly mengatakan Dinas Perhubungan pun sudah diajak bicara terkait arus transportasi dari Pulau jawa, maupun dari Ambon ke kabupaten/kota lainnya di daerah ini.
"Jadi kebutuhan pokok masyarakat dalam jumlah yang cukup, ketahanannya di tingkat distributor terutama komoditi-komoditi atau kebutuhan pokok rata-rata bisa mengisi permintaan pasar hingga dua bulan ke depan, itu berarti dari bulan puasa sampai dengan lebaran kebutuhan pokok bisa terpenuhi," ujarnya.
Diungkapkan pula, informasi dari Bulog Maluku dalam rapat itu tercatat beras sebanyak 8.000 ton dan bisa mengisi permintaan sampai dengan lima bulan ke depan, kemudian minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu rata-rata untuk dua bulan.
"Prinsipnya adalah persediaan kebutuhan pokok masyarakat baik untuk menghadapi bulan puasa maupun sampai idul fitri yang ada di gudang- gudang Bulog mencukupi," katanya.
Selain itu, transportasi laut yang mengangkut kebutuhan pokok dari luar daerah setiap minggu tetap terpantau berjalan lancar, jadi kalau perusahaan pelayaran seperti PT. Meratus, maupun Spile setiap minggu ada dua hingga tiga kapal yang masuk pelabuhan Ambon.
"Kami juga sedang melakukan koordinasi dengan perusahaan pelayaran PT Tanto dan PT Temas guna membantu pasokan stok," katanya.
Begitu juga dengan arus distribusi dari Ambon ke kota/kabupaten lainnya di Maluku juga lancar, jadi tidak ada masalah bagi masyarakat yang akan menjalankan ibadah puasa sampai pada hari perayaan idul fitri nanti.
Poly juga mengakui dalam rapat koordinasi kemarin itu ada laporan terkait ketersediaan cabai merah biasa terutama di Pulau Buru sebagai sentra produksi ternyata harganya masih tergolong tinggi yakni Rp80.000/Kg, sedangkan kabupaten lainnya terbilang aman sesuai dengan kebutuhan.
Sesuai laporan dari Kadis Perindag Kabupaten Buru mahalnya harga cabai saat ini karena sekarang ini kawasan Pulau Buru pada umumnya mengalami musim hujan membuat banyak tanaman cabai yang rusak mengakibatkan harga cabai bergerak naik.
Menurutnya, hasil pantauan di pasar tradisional Kota Ambon banyak pedagang juga yang membeli dari Kota Bau-bau guna menambah stok yang ada.
Harga cabai merah biasa di pasar Ambon sekarang ini memang masih tinggi yakni Rp75.000 hingga Rp80.000/Kg, sedangkan eceran Rp12.000/cupa (satu kaleng susu kental manis ).