Ambon (ANTARA) - SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berhasil merampungkan strategi percepatan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional yang akan berdampak pada penambahan produksi minyak rerata tahunan sebesar 3.500 barel minyak per hari (BOPD) serta memverifikasi salur gas sebesar 205 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
“Selama 2 hari berdiskusi bersama KKKS dalam FGD (Focus Group Discussion) Pencapaian Produksi dan Lifting Tahun 2021, kami telah menyepakati langkah-langkah taktis dan strategis yang dapat dilaksanakan sehingga terdapat peningkatan dari potensi teridentifikasi menghasilkan tambahan produksi minyak sebesar 3.500 BOPD, yang jika ditambahkan dengan potensi penambahan produksi dari program filling the gap yang sebesar 11.900 BOPD maka akan ada tambahan sebesar 15.400 BOPD dari posisi forecast last update”, kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, dalam siaran pers yang diterima Antara di Ambon, Jumat.
Julius juga menyatakan dengan adanya tambahan produksi minyak tersebut maka total potensi tambahan produksi minyak pada 2021 mencapai 9.103 BOPD secara rerata tahunan.
“Masih ada gap yang harus dipenuhi guna mencapai target 705 ribu BOPD, namun kami optimis target tersebut dapat kami capai,” katanya.
Sedangkan untuk gas, ia meyakini target yang tercantum dalam APBN 2021 akan tercapai.
"Angka salur gas yang telah terverifikasi sebesar 205 MMSCFD, namun hal tersebut tetap perlu dikawal agar penyerapan oleh offtaker dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.
Diskusi antara SKK Migas bersama KKKS dan pemangku kepentingan lain di hulu migas terbagi menjadi 5 topik, yaitu percepatan pemboran dan workover, penambahan program kerja, komersialisasi gas, optimasi program well service serta strategic alliance, dan sharing facilities dan peralatan.
Dari tiap-tiap kelompok, berhasil diidentifikasi secara detil langkah-langkah yang harus dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS guna mendukung percepatan produksi migas di tahun 2021.
Kami bersyukur hasil yang positif ini dapat diperoleh pada kuartal pertama 2021 sehingga upaya mengejar ketertinggalan dapat segera kami laksanakan pada kuartal berikutnya,” kata Julius.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan tantangan capaian produksi dan lifting tahun 2021 diharapkan dapat diatasi dengan kolaborasi yang baik antara SKK Migas, KKKS, Kementerian ESDM serta stakeholders lainnya dan technology provider.
“SKK Migas berkomitmen untuk mendukung dan merealisasikan usulan-usulan strategis hasil dari FGD ini guna merealisasikan percepatan produksi. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah keseriusan dari KKKS untuk merealisasikan program-programnya,” tegas Fatar.
Fatar juga mengungkapkan bahwa SKK Migas akan terus bertransformasi lebih baik dengan menyederhanakan proses bisnis agar keputusan-keputusan strategis yang dapat mendukung percepatan produksi dapat segera diputuskan.
“Untuk memastikan hal-hal yang sudah disepakati tersebut dapat terwujud diperlukan komitmen dan kolaborasi yang baik antara semua pihak yang berkepentingan,” katanya.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama.
Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
SKK Migas-KKKS berhasil rampungkan strategi tambahan produksi migas nasional
Jumat, 9 April 2021 10:59 WIB