Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 17 warga sipil, termasuk di antaranya tiga anak-anak, sudah dievakuasi dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, kata pejabat kepolisian setempat.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan bahwa setelah pengevakuasian 17 warga sipil tersebut ke Distrik Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, akhir pekan lalu, sudah tidak ada lagi warga bukan asli Papua yang berada di Kiwirok.
Kepada ANTARA di Jayapura, dia mengatakan bahwa evakuasi warga dari Kiwirok ke Oksibil dilakukan menggunakan pesawat berbadan kecil milik Smart Air dalam dua kali penerbangan.
"Evakuasi berlangsung aman dan lancar, tanpa kendala," kata Cahyo, menambahkan, warga yang dievakuasi dari Kiwirok untuk sementara ditampung di Markas Kepolisian Resor Pegunungan Bintang di Oksibil.
Baca juga: BREAKING NEWS - Anggota Brimob gugur dalam kontak tembak di Kiwirok Papua
Keamanan Distrik Kiwirok terganggu sejak Senin (13/9), ketika kelompok kriminal bersenjata (KKB) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.
Dalam baku tembak tersebut seorang prajurit terluka, komandan operasi KKB Ngalum Kupel Elly M Bidana tewas, dan dua anggota KKB terluka.
Anggota KKB juga dilaporkan membakar fasilitas umum serta menyerang tenaga kesehatan di Kiwirok.
Baca juga: Bharada Kurniadi yang gugur di Papua akan dimakamkan di Aceh
Seorang tenaga kesehatan meninggal dunia karena terjatuh ke jurang saat berusaha lari untuk menghindari penganiayaan anggota KKB dan empat orang lain yang menjadi korban serangan anggota KKB harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey di Jayapura.
Baca juga: Polri jelaskan kronologi gugurnya personel Satgas Nemangkawi dalam kontak tembak di Kiwirok Papua
Baca juga: Nasib tenaga kesehatan Gerald Sokoy di Kiwirok Papua belum diketahui, benarkan disandera KKB?
Keamanan memburuk, 17 warga sipil dievakuasi dari Kiwirok Papua
Senin, 27 September 2021 10:59 WIB