Ternate (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, mengintensifkan upaya penurunan angka kasus kekerdilan, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan terganggu sehingga anak menjadi tengkes.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ternate, Fatyiah Suma di Ternate, Kamis, dalam upaya menurunkan angka kasus keerdilan dari 24 persen menjadi 14 persen selama periode 2022 sampai 2024 pemerintah kota memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kekerdilan di 16 kelurahan yang tersebar di Kecamatan Pulau Ternate, Ternate Tengah, Ternate Utara, Pulau Hiri, dan Batang Dua.
Ia mengatakan bahwa Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ternate sudah menyiapkan 335 kader pendamping keluarga untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan stunting di tingkat kelurahan.
Pemerintah, juga melaksanakan Program Bangga Kencana untuk mendukung upaya penurunan angka kasus kekerdilan.
Program Bangga Kencana adalah program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana yang ditujukan untuk mengarahkan warga membentuk keluarga berkualitas antara lain dengan membuat rencana berkeluarga, memiliki anak, dan mengatur jarak kelahiran.
Sementara itu, Wali Kota Ternate Tauhid Soleman menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya untuk menurunkan angka kasus stunting.
"Penanganan stunting tidak boleh hanya melalui satu institusi, tetapi banyak pihak harus terlibat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparatur pemerintah," katanya.