Ternate (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara (Malut) mengajak seluruh camat dan lurah untuk mengimbau masyarakat mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menunjukkan tren meningkat.
Kepala Dinkes Kota Tidore Kepulauan, Abd Majid Dano di Ternate, Senin, mengatakan, mengantisipasi penyebaran DBD saat ini telah diperkuat dengan instruksi Wali Kota Tidore Kepulauan yang ditujukan kepada camat dan lurah tanpa terkecuali dengan melakukan protokol kesehatan dalam rangka penanganan wabah DBD.
Instruksi Wali Kota Tidore Kepulauan sudah terbit pada pekan lalu terkait jumlah kasus yang terjadi di Kota Tikep sudah masuk sebagai kejadian luar biasa.
Pemkot Tikep merancang sebuah draf aturan dalam sebuah surat keputusan bahwa Kota Tidore Kepulauan ditetapkan kota yang punya status KLD Demam Berdarah Dengue.
Dinkes Kota Tidore Kepulauan juga melaksanakan kegiatan lain dengan berkomunikasi dan mengedukasi masyarakat dan para guru dengan tujuan memberikan pemahaman kepada siswa-siswi supaya mereka mengetahui ciri-ciri penyakit DBD yang sudah sosialisasi sampai ke daratan Oba.
Dari instruksi Wali Kota Tidore Kepulauan, diharapkan mampu membantu para camat, lurah, dan puskesmas bisa berkolaborasi bersama masyarakat untuk bersama-sama berperan menjaga lingkungan serta kesehatan agar menekan perkembangbiakan nyamuk.
Dinkes mengambil langkah strategis dengan cara penyemprotan Fogging di Kelurahan Toloa, Soadara, dan Seli, sebab gunakan fogging ada prosedurnya, dan bukan ada kasus langsung turun Foging, tetapi fogging ini direncanakan akan dilakukan ke semua Kecamatan di Kota Tikep.
Fogging yang dipakai untuk penyemprotan ke rumah masyarakat ini, sebagai cara pencegahan DBD, bahkan bisa melalui pengobatan langsung ke RSUD, demi dijauhkan dari penyakit DBD, dibutuhkan kesadaran masyarakat dengan membersihkan lingkungan sekitar maupun mengubur botol dan kaleng bekas.
Bukan hanya itu, pada satu penyemprotan Fogging, akan diberikan obat dari petugas di setiap rumah agar tidak menjadi tempat sarang nyamuk.
Abd Majid Dano mengatakan, untuk kasus DBD di Tidore Kepulauan sampai saat ini, mulai Desember 2021 hingga Januari 2022 mengalami angka kenaikan sebanyak 20 kasus dan angka ini bukan hanya terjadi di Tidore, tetapi kasus yang sama terjadi di Kota Ternate, Halbar dan Haltim.
Olehnya itu dengan melihat angka kasus DBD Dinkes Tikep dan puskesmas mengambil langkah melakukan himbauan kepada masyarakat dan kepala sekolah, sejak dua minggu yang lalu.