Ambon (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif menegaskan tidak ada insiden perusakan rumah ibadah saat konflik di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, antara warga Desa Pelauw dan Ori dengan Kariuw.
“Rumah ibadah yang diisukan terbakar itu tidak benar karena kondisi bangunannya dalam keadaan baik dan aman," kata Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, melalui video conference (Vicon) dari ruang kerjanya, Mapolda Maluku, Kota Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, isu perusakan rumah ibadah adalah tidak benar. Karena dirinya bersama Forkopimda turun ke TKP dan mengecek langsung situasi di lapangan dan rumah ibadah yang diisukan terbakar.
Kapolda menyampaikan situasi dan kondisi terkini setelah bentrok antarwarga desa Pelauw dan Ori dengan Kariuw telah dilaporkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD.
Dalam laporannya, Kapolda memaparkan terkait situasi Kamtibmas di wilayah Maluku setelah bentrok yang terjadi akibat persoalan sengketa lahan.
Ia menyampaikan kronologis permasalahan hingga berujung aksi saling serang yang mengakibatkan pembakaran rumah warga Kariuw.
"Persoalan yang terjadi antara desa Pelauw dan Ori dengan Kariuw adalah murni masalah tapal batas dan bukan persoalan SARA," tandas Kapolda.
Terkait adanya indikasi senjata api yang digunakan saat bentrok kedua desa tersebut, mantan Kakorpolairud Baharkam Polri ini menyatakan akan melakukan pendekatan dengan warga.
"Untuk adanya indikasi senjata api saat bentrok, kami juga akan mengimbau masyarakat agar dapat menyerahkannya kepada aparat keamanan baik Polri maupun TNI yang ada di lapangan," ujarnya..
Dalam video conference itu, Kapolda juga meminta bantuan sosial untuk warga Kariuw yang saat ini mengungsi ke desa tetangga yaitu Aboru.
Kegiatan itu merupakan rangkaian dalam program pemantauan situasi Kamtibmas di wilayah Maluku dan Papua oleh Menkopolhukam dari ruang kerjanya.
Dalam penyampaian situasi dan kondisi tersebut, Kapolda didampingi Karo Ops, Direktur Intelkam dan Kabid Humas Polda Maluku, serta Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.