Ternate (ANTARA) - Wali Kota Ternate Tauhid Soleman mengajak seluruh umat Konghucu di daerah itu bersama-sama pemkot setempat membangun kota itu menjadi mandiri dan berkeadilan untuk kemakmuran masyarakat.
"Momentum perayaan Imlek 2573 Kongzili ini bisa menyatukan semangat kebersamaan dan pemerintah akan hadir untuk semua agama dalam bingkai keberagaman," katanya saat menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek 2573 di Kelenteng Ibu Suri Agung Kota Ternate di Ternate, Provinsi Maluku Utara, Selasa.
Dia menjelaskan pemerintah selalu hadir untuk semua umat agama, termasuk dalam perayaan Imlek, bersama ratusan umat Konghucu di Kota Ternate.
Ia menyebut masyarakat Kota Ternate sebagai multietnis.
"Untuk itu, saya berharap umat Konghucu bisa mewarnai visi-misi Pemkot Ternate mandiri dan keadilan untuk semua agama di Ternate," katanya.
Sebagai mantan Lurah Gamalama, ia memastikan mengenal tradisi umat Konghucu. Sebagian besar keturunan Tionghoa di daerah itu telah hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya di Kota Ternate, sejak ratusan tahun lalu, bersama-sama dengan Kesultanan Ternate.
"Kehadiran keturunan Tionghoa di Ternate bisa diterima masyarakat, terutama Kesultanan Ternate untuk hidup bersama-sama masyarakat lokal, tentunya semangat keberagaman dan kebersamaan ini harus tetap terpelihara dan terjaga," ujarnya.
Rohaniawan Kelenteng Ibu Suri Agung Kota Ternate W.S. Martin mengatakan pada perayaan Imlek 2573 tidak dilakukan pergelaran barongsai dan pesta kembang api guna mencegah kerumunan massa yang rawan penularan COVID-19.
Umat Konghucu di daerah itu merayakan Imlek secara sederhana, seperti berdoa bersama dan makan bersama dalam jumlah terbatas. Pada perayaan itu, umat juga berdoa agar pandemi segera berakhir sehingga masyarakat bisa hidup normal.
Ia menyebut Imlek kali ini sebagai Tahun Macan memberi harapan positif bagi keberuntungan hidup manusia.
Umat Konghucu di daerah itu sekitar 60 keluarga dengan total sekitar 200 jiwa, sebagian besar tinggal di Kota Ternate.
Ia mengharapkan, perayaan Imlek tahun ini memperkuat semangat toleransi antarumat beragama di daerah itu.
Imbauan Kementerian Agama, umat Konghucu tidak merayakan Imlek secara besar-besaran karena tahun ini masih pandemi COVID-19. Umat juga diimbau tetap mengikuti protokol kesehatan guna menghindari penyebaran COVID-19.