Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi menjadi lapangan usaha yang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku selama 2021 yang mencapai 3,04 persen.
"Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah informasi dan komunikasi sebesar 6,29 persen," Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Erhard Hatulesila, di Ambon, Selasa.
BPS menyatakan ekonomi Maluku secara kumulatif triwulan I-IV 2021 tumbuh 3,04 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. Dari sisi produksi, sektor transportasi dan pergudangan juga mengalami pertumbuhan 6,14 persen.
Kemudian lapangan usaha pengadaan listrik dan gas tumbuh 6,08 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 5,61 persen, serta lapangan usaha konstruksi tumbuh 4,93 persen.
sedangkan, dari sisi pengeluaran tertinggi pada komponen knsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 10,11 persen.
Kondisi lapangan usaha di Maluku pada 2021 jauh lebih baik dibandingkan 2020, karena pada triwulan IV 2020 tercatat sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan negatif yakni -13,36 persen. Kemudian industri pengolahan saat itu juga tumbuh -2,31 persen dan lapangan usaha perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-motor tumbuh -4,41 persen.
Erhard menjelaskan perekonomian Maluku berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan IV-2021 mencapai Rp12,62 triliun dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp8,15 triliun. PDRB Provinsi Maluku triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,33 persen (y-on-y).
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Maluku tertinggi pada Lapangan Usaha (LU) transportasi dan pergudangan yang mencapai 16,96 persen ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Maluku triwulan IV-2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,42 persen (q-to-q).
"Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori transportasi dan pergudangan sebesar 16,96 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 8,72 persen," kata Erhard.