Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Maluku pada 2021 menjadi tumbuh hingga maksimal 3,25 persen karena beberapa pertimbangan.
"Prakiraan tersebut sejalan dengan indikator-indikator perekonomian daerah yang mulai meningkat serta kucuran program pemulihan yang terus bergulir," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Noviarsano Manullang, pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 di Ambon, Rabu.
Ia menjelaskan secara keseluruhan tahun 2021 BI memperkirakan perekonomian Maluku akan tumbuh positif pada rentang 2,45 persen hingga 3,25 persen dibandingkan tahun 2020 (yoy). Proyeksi tersebut lebih tinggi dibandingkan perhitungan BI sebelumnya yang menyatakan ekonomi Maluku pada tahun ini maksimal bisa tumbuh 2,85 persen.
Menurut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dilandasi oleh tren serta indokator-indikator perekonomian daerah yang menunjukkan pola konsumsi yang meningkat sejalan dengan pandemi COVID-19 yang semakin terkendali.
Lapangan usaha yang menopang pertumbuhan ekonomi Maluku adalah perdagangan dan reparasi, administrasi, pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta konstruksi.
"Namun proyeksi tersebut sangat bergantung kepada stabilitas perekonomian, pascapuncak pandemi sepanjang tahun 2020-2021. Upaya pemulihan dari seluruh elemen baik pemerintah maupun swasta perlu berjalan seiringan wajib dilakukan," ujarnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku Lukman Hakim, menambahkan revisi proyeksi pertumbuhan tersebut dilakukan BI setelah melihat data rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku triwulan III 2021 mencapai 4,17 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan II 2021 yang 4,64 persen.
Namun, secara umum pertumbuhan ekonomi di Maluku ini masih lebih tinggi kalau dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang 3,51 persen.
"Karena itu kita lihat bahwa triwulan ke-4 inikan kondisi sudah mulai membaik, COVID-19 mulai turun, kemudian level PPKM juga turun dari level 3-4 ke level 1 dan 2. Jadi mobilitas masyarakat sudah meningkat, mal-mal sudah mulai dibuka, tempat wisata dibuka, arus trasportasi penerbangan sudah mulai bertambah penumpangnya, maka kita mulai revisi keatas dimana dari 2,85 itu naik menjadi 3,25 persen," ujar Lukman.
Baca juga: Dampak pandemi berkurang, BI proyeksikan ekonomi Maluku 2022 tumbuh 4,44 persen
Baca juga: BI: Ekonomi Maluku 2021 maksimal tumbuh 2,85 persen, begini penjelasannya