Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku memperkirakan pertumbuhan ekonomi Maluku pada 2022 akan mencapai maksimal 4,44 persen.
"Pada 2022, ekonomi Maluku tetap tumbuh melanjutkan tren positif yakni pada rentang 3,64 persen hingga 4,44 persen, menuju stabilitas," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Noviarsano Manullang pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 di Ambon, Maluku, Rabu.
Ia menjelaskan prakiraan tersebut dilandasi tren serta indikator-indikator perekonomian daerah yang menunjukkan pola konsumsi yang meningkat sejalan dengan pandemi COVID-19 yang semakin terkendali.
Tiga sektor utama yang diprakirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi tahun 2022 adalah usaha perdagangan dan reparasi, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.
"Namun, proyeksi tersebut sangat bergantung kepada stabilitas perekonomian, pascapuncak pandemi sepanjang tahun 2020-2021. Upaya pemulihan dari seluruh elemen baik pemerintah maupun swasta perlu berjalan seiring," ujarnya.
Pada pertemuan tahunan tersebut, Noviarsano juga menyatakan BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Maluku menjadi lebih tinggi pada 2021. Sebelumnya, proyeksi BI untuk ekonomi Maluku pada 2021 adalah maksimal tumbuh 2,85 persen.
Namun, BI merevisinya menjadi tumbuh positif pada rentang 2,45 persen hingga 3,25 persen dibandingkan 2020 (yoy).
Baca juga: BI: Ekonomi Maluku 2021 maksimal tumbuh 2,85 persen, begini penjelasannya
Ia menyatakan ada tren positif pada pertumbuhan di lapangan usaha yang menopang pertumbuhan ekonomi Maluku, yakni di sektor perdagangan dan reparasi, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta konstruksi.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku Lukman Hakim menambahkan bank sentral menganalisa pertumbuhan ekonomi Maluku bisa meningkat pesat salah satunya karena pengaruh dari program lumbung ikan nasional (LIN), yang ditargetkan Pemprov Maluku akan mulai dibangun pada akhir tahun ini.
"Yang pertama terkait dengan LIN, di mana sudah mulai penjajakan untuk dibangun, itu yang membuat atau menggairahkan sektor ekonomi. Yang kedua, pasti sektor perdagangan juga akan naik, karena tahun 2021 di mana dampak pandeminya masih terasa, nah di tahun 2022 sudah mulai turun dampak pandeminya," katanya.
Menurut dia, kondisi pandemi COVID-19 yang melandai juga menjadi faktor eksternal yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Maluku pada tahun depan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, pertumbuhan ekonomi Maluku triwulan III 2021 mencapai 4,17 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan II 2021 yang 4,64 persen.
Namun, secara umum pertumbuhan ekonomi di Maluku ini masih lebih tinggi kalau dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang 3,51 persen.
Baca juga: Dampak pandemi mereda, ekonomi Maluku triwulan III-2021 tumbuh 4,17 persen
Baca juga: DPRD : Keberadaan perusahaan perikanan bantu ekonomi masyarakat Tual, gairahkan perekonomian