Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menyatakan pertumbuhan ekonomi Maluku pada 2022 semakin membaik dan keluar dari bayang-bayang dampak pandemi COVID-19, sehingga para triwulan II tahun ini diperkirakan bisa tumbuh maksimal hingga 4,6 persen.
"BI Maluku memperkirakan di triwulan depan pertumbuhan ekonomi Maluku itu bisa naik dikisaran antara 3,8 sampai 4,6 persen. Jadi sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2022 yang 3,69 persen," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku, Lukman Hakim, di Ambon, Jumat.
Lukman menjelaskan BI Maluku memprediksi pada triwulan II-2022 pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi karena ditunjang beberapa momen besar, seperti Idul Fitri 1443 Hijriah dimana masyarakat sudah diperbolehkan untuk mudik Lebaran.
"Untuk triwulan II-2022, kami melihat pertumbuhan ini akan bisa lebih tinggi lagi, karena memang di triwulan kedua itu ada beberapa momen misalnya Lebaran yang bisa mendorong tingkat konsumsi masyarakat, dan juga sektor transportasi akan meningkat," katanya.
Baca juga: Pemprov sebut sektor hilirisasi mineral beri kontribusi ekonomi Malut
Menurut dia, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di Indonesia memang menunjukkan pemulihan pascapandemi COVID-19. Untuk Maluku pada tahun 2021 pertumbuhan masih mengalami kontraksi 1,77 persen, namun pada triwulan I-2022 sudah mulai meningkat menjadi 3,69 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
"Walaupun kalau kita bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional, maka 3,69 persen itu masih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,51 persen," ujarnya.
Lukman mengatakan, kenaikan pertumbuhan ekonomi di triwulan I-2022 ini banyak didorong oleh hampir seluruh sektor ekonomi mulai dari pertanian, transportasi, perdagangan, jasa, dan lainnya.
Baca juga: Ekonomi Maluku tumbuh 3,69 persen ditopang transportasi & pergudangan
Dia mencontohkan di sektor pertanian sendiri triwulan I-2022 tumbuh sekitar 4,85 persen. Ini artinya produksi di sektor pertanian di tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun 2021.
Apabila dilihat dari data tanaman padi dimana produksi hasil panen di triwulan I-2022 mencapai sekitar 39.000 ton di tiga bulan pertama, maka luas itu naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 36.000 ton. Kemudian luas lahan panen juga meningkat dari 8.000 hektar menjadi 9.000 hektar.
"Kita lihat dari salah satu pendorong pertumbuhan adalah sektor transportasi, kita lihat bahwa tahun ini setelah pandemi mulai beransur menghilang itu mobilitas masyarakat sudah kelihatan meningkat," ujarnya.
Pada sektor transportasi, lanjutnya, pada tiga bulan pertama 2022 jumlah penumpang di Bandara Pattimura Ambon mencapai lebih dari 247.000 orang. Angka ini meningkat cukup signifikan sekitar 69 persen kalau kita bandingkan dengan triwulan I-2021 yang mencapai 146.000 orang.
Dengan vaksinasi COVID-19 yang sudah meluas dan juga vaksin booster yang sudah mulai mempermudah masyarakat untuk bisa bepergian keluar wilayah. Hal ini mendorong sektor transportasi untuk naik kembali. Apalagi beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo juga menyatakan boleh lepas masker di luar ruangan.
Baca juga: BPS: Maluku dan Papua lampaui pertumbuhan ekonomi nasional triwulan I, begini penjelasannya