Ternate (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Sanana, Kepulauan Sula, Maluku Utara menghentikan sementara aktivitas pelayaran dari dan ke daerah itu menyusul cuaca buruk dalam dua hari terakhir.
"Untuk seluruh aktivitas kapal antarpulau yang mengangkut penumpang lokal, perintis saat ini dilarang untuk beroperasi," kata Kepala Kantor UPP Sanana Moh Faisal Alhabsji dihubungi dari Ternate, Senin.
Dia menjelaskan penghentian sementara aktivitas pelayaran untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dan harta benda di laut.
Oleh karena itu, sejumlah aktivitas pelayaran pada Senin ini, terutama untuk rute Sanana-Ternate, Sanana-Labuha, Sanana-Taliabu, hingga Laiwui, Bitung, dan Manado.
Kantor UPP Kelas III Sanana menyatakan penghentian sementara aktivitas pelayaran merupakan tindak lanjut dari laporan prakirawan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate tertanggal 21 Februari 2021.
Dalam laporan itu, potensi tinggi gelombang 2,5-4 meter terjadi di Samudera Pasifik utara Halmahera Bagian Utara, Perairan Morotai, Batang Dua, Ternate, Sula, Bobong, Bacan, dan Obi disebabkan adanya peningkatan kecepatan angin mencapai 5-25 knot.
Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate menyatakan sebuah perahu mengalami kecelakaan laut di perairan Pulau Mangoli Kepulauan Sula akibat dihantam gelombang tinggi. Akibatnya, seorang penumpang meninggal dunia.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Ternate Bram Madya mengatakan sesuai kronologi kejadian yang diterima dari pelapor pada Senin, sekitar pukul 12.45 WIT, perahu bertolak dari Pelabuhan Sanana menuju Desa Brokol. Namun, di tengah perjalanan antara Desa Mangoli dan Sanana, perahu dihantam ombak dan terbalik.
Dia mengatakan saat kejadian tersebut ada perahu nelayan yang melintas dan hanya dapat mengevakuasi tiga orang, di antaranya dua orang selamat dan satu penumpang meninggal dunia.
"Kami masih menunggu laporan dari Unit SAR Sanana untuk data korban dan jumlah POB (Person on Boat) menunggu informasi selanjutnya dari tim di lapangan," katanya.
Dia menjelaskan Tim Rescue Unit Siaga SAR Sanana bersama potensi SAR langsung diterjunkan ke lokasi untuk melaksanakan operasi SAR dengan menggunakan kapal RIB 03 Sanana.