Ambon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku sementara mendata berbagai kerusakan akibat bencana hidrometeorologi basah yang terjadi di sejumlah daerah.
"Pendataan kerusakan masih dilakukan di lapangan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD kabupaten/kota," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku, Hendri M. Far-Far yang dikonfirmasi Antara dari Ambon, Rabu.
Hendri yang sementara berada di Jakarta untuk menghadiri Rakorbas Penanggulangan Bencana 2022, menyatakan pihaknya sementara berkomunikasi dengan BPBD beberapa kabupaten/kota yang terdampak cuaca buruk akibat angin kencang, hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan air laut pasang atau banjir rob.
Dia mengakui data sementara yang diperoleh dari BPBD Kabupaten Maluku Tenggara angin kencang serta banjir rob yang terjadi pada Selasa (22/2), mengakibatkan enam rumah warga di Ohoi (desa) Larat, Kecamatan Kei Besar Selatan dilaporkan rusak parah.
"Tim TRC BPBD Malra akan ke lokasi kejadian pada Kamis (24/2) untuk melakukan verifikasi dan pengambilan data berdasarkan tingkat kerusakan di lapangan," ujar Hendri.
Sedangkan di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dilaporkan hujan lebat secara terus menerus sejak Selasa, menyebabkan air meluap dan menggenangi puluhan rumah warga di kawasan Kilo Satu, Desa Piru, Kecamatan Seram Barat.
Banjir menyebabkan akses kendaraan yang melewati jalan Trans Seram khususnya Kilo Satu yang menghubungkan Kota Piru - Huamual - Taniwel serta Waesala ikut terganggu.
Sedangkan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), menurut Hendri, banjir rob yang menggenangi beberapa desa menyebabkan ratusan rumah warga terendam dan puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsikan diri ke tempat yang lebih aman.
"Laporan sementara tiga desa terdampak angin kencang dan banjir rob yakni Desa Sesar, Desa Hote, Kecamatan Bula Barat serta Desa Keffing Kellu, Kecamatan Seram Timur," katanya.
Bencana hidrometeorologi basah itu menyebabkan 151 kepala keluarga (KK) pada dua desa di Kabupaten SBT mengungsi ke sejumlah tempat, serta sebanyak 68 unit rumah warga rusak ringan hingga berat.
Dia berharap warga di 11 kabupaten/kota di Maluku tetap waspada dan siaga sehubungan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Ambon untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga enam meter diprakirakan terjadi di beberapa wilayah perairan Maluku pada 22-23 Februari 2022.
Potensi gelombang sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di laut Seram Bagian Timur, laut Banda, perairan Kepulauan Sermata – Kepulauan Leti, perairan Kepulauan Babar, Perairan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat dan Perairan Kepulauan Kei.
Selain itu, gelombang dengan kategori tinggi juga berpeluang terjadi di Laut Seram Bagian Barat, Perairan Pulau Buru, Perairan Pulau Ambon Lease, Perairan Selatan Pulau Seram, Perairan Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru Bagian Tengah.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan berkisar 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 3 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Flores, Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Maluku, Perairan Halmahera, Laut Banda.
BPBD Maluku mendata kerusakan akibat cuaca buruk, patuhi peringatan BMKG
Rabu, 23 Februari 2022 20:29 WIB