KRI Banjarmasin Lakukan Pelayaran Perdana
Kamis, 27 Januari 2011 15:30 WIB
Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin - 592 melakukan pelayaran perdananya keliling nusantara sejak diproduksi pada 2008 oleh PT. PAL Indonesia, Jakarta.
"Kami sedang melakukan pelayaran perdana untuk memperkenalkan kapal ini kepada masyarakat," kata Komandan KRI Banjarmasin - 592, Letkol Laut (P) Eko Jokowiyono, di sela-sela acara pengenalan kapal itu di Ambon, Kamis.
KRI Banjarmasin yang saat ini bersandar di dermaga Irian Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon di Desa Halong, Kecamatan Baguala, dan direncanakan akan melanjutkan perjalanannya keliling wilayah timur Indonesia pada Jumat (28/1).
"Kapal ini baru dioperasikan. Setelah diluncurkan dari PT. PAL langsung masuk ke jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yang bermarkas di Jakarta. Begitu kami melapor, langsung diperintahkan untuk diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia," katanya.
Ia mengatakan, pelayaran perdana itu bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Indonesia sudah dapat memproduksi kapal perang sendiri dan tidak tergantung dengan negara lain, di samping untuk menguji kemampuannya.
Menurut dia, KRI Banjarmasin yang didisain sesuai kebutuhan dalam negeri itu memiliki kemampuan menampung heli lebih banyak dibandingkan kapal tipe landing platform dock (LPD) sejenisnya seperti KRI Makassar dan KRI Surabaya yang diproduksi Korea.
Kapal ini, kata dia, dapat menampung sebanyak lima heli, sedangkan daya tampung KRI Makassar dan KRI Surabaya kurang dari itu.
"Negara kita ini rentan dengan bencana alam sehingga dibutuhkan kapal yang dapat bergerak cepat untuk mendistribusikan logistik dan personil sampai ke daerah sasaran, bila terjadi bencana. Dengan adanya lima heli, bantuan akan cepat disalurkan," katanya.
Jokowiyono menjelaskan, kapal perang yang fungsi utamanya melaksanakan operasi amphibi itu dilengkapi empat senjata Canon Kaliber 20 mm. Sementara senjata utama belum ditentukan atau disiapkan karena belum diusulkan ke DPR.
"Untuk menempatkan senjata di atas kapal butuh porses panjang, antara lain melalui persetujuan di DPR, senjata apa yang akan dipasang dan lainnya. Tergantung kebijakan dan kebutuhan politik," katanya.
KRI Banjarmasin - 592 diawaki 126 personil. Dalam pelayaran perdananya itu, ikut serta satu kompi marinir dari Batalion 2 Korp Marinir Jakarta.