Ternate (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Maluku Utara akan perkuat sinergi dalam mengendalikan inflasi agar kondisi kemiskinan bisa ditekan sehingga perekonomian ekonomi bisa tumbuh.
"Saya berkeinginan agar tingkat inflasi bisa ditekan dengan meningkatkan berbagai sektor jasa dan UKM, sehingga perputaran ekonomi bisa tumbuh, sehingga tidak hanya mengandalkan sektor pertambangan semata," kata Kepala Perwakilan BI Maluku Utara Eko Adi Irianto di Ternate, Sabtu.
Untuk itu BI memiliki mitra strategis seperti pemerintah daerah untuk bekerja sama mengendalikan inflasi di wilayah itu. Selain itu pihaknya juga memperkuat forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), mendorong pertumbuhan kredit bekerja sama dengan OJK, serta mendorong peran UMKM dan digitalisasi dalam mempercepat pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19.
Pihaknya juga akan mendorong elektronifikasi keuangan daerah melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang memiliki dampak sangat baik bagi pendapatan daerah.
Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara Aidil Adha menyatakan pada April 2022 Ternate mengalami inflasi sebesar 3,26 persen, yang dipicu oleh kenaikan kenaikan jasa angkutan penumpang, terutama tarif angkutan udara.
Baca juga: BI Maluku & Lantamal IX gelar ekspedisi kas keliling rupiah berdaulat
Baca juga: BI proyeksikan ekonomi Maluku triwulan II-2022 tumbuh 4,6 persen