"Operasi SAR hari ketiga dilanjutkan dengan menggunakan KN Abimanyu yang bertolak dari Ambon menuju Kabupaten MBD dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 13 jam," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas setempat, Mustari di Ambon, Rabu.
Dua ABK KM Putra Masbuar yang belum diketahui nasibnya adalah Yusuf Imimpia (60) dan Yustus Okmemera, sedangkan satu ABK yang selamat adalah Ari Onareli.
Menurut dia, kapal SAR yang membawa 12 orang termasuk dua anggota keluarga korban ini menuju perairan MBD guna melaksanakan operasi SAR pada koordinat 9° 23' 5" S - 125° 44' 12" E dan 6° 13' 38" S - 129° 2' 3" EE.
Baca juga: Keluarga ABK KM putra minta maaf ke Basarnas Ambon, kok bisa?
KM. Putra Masbuar merupakan sebuah kapal jenis kayu dengan panjang sekitar 12 meter dan lebar 3 meter tersebut diketahui pada tanggal 29 Mei 2022 membawa muatan kayu.
Mereka bertolak dari Pulau Lurang menuju Pulau Babar, Kabupaten MBD untuk menjual kayu tersebut, namun naas kapal motor yang diawaki tiga orang ini kehabisan BBM hingga hanyut terbawa arus.
"Barulah pada tanggal 4 Juni 2022 sekitar pukul 23.00 WIT kapal masih dalam keadaan hanyut, dan Yusuf Imimpia selaku nahkoda memerintahkan Ari Onarely (ABK) turun menggunakan sampan kapal guna meminta bantuan ke Desa Rotnama Pulau Sermata," jelas Mustari.
Enam jam lamanya mendayung sampan, Ari Onarely tiba di Pulau Sermatang dengan kondisi lemas namun beruntung masyarakat langsung menemukan korban dan menerima informasi terkait KM Putra Masbuar.
Namun pada saat datangnya bantuan masyarakat, KM Putra Masbuar sudah tidak berada di tempat.
Sejak pertama diterimanya informasi ini tanggal 6 Juni, Basarnas Ambon langsung bergerak memapelkan ke seluruh Stasiun Radio Pantai (SROP) guna menginfokan kepada kapal-kapal yang melintasi area kejadian bila menemukan kapal motor tersebut agar memberikan pertolongan.
Baca juga: Basarnas Ambon kerahkan KN Abimanyu cari ABK KM Putra yang dilaporkan mati mesin KM. Putra Masbuar merupakan sebuah kapal jenis kayu dengan panjang sekitar 12 meter dan lebar 3 meter tersebut diketahui pada tanggal 29 Mei 2022 membawa muatan kayu.
Mereka bertolak dari Pulau Lurang menuju Pulau Babar, Kabupaten MBD untuk menjual kayu tersebut, namun naas kapal motor yang diawaki tiga orang ini kehabisan BBM hingga hanyut terbawa arus.
"Barulah pada tanggal 4 Juni 2022 sekitar pukul 23.00 WIT kapal masih dalam keadaan hanyut, dan Yusuf Imimpia selaku nahkoda memerintahkan Ari Onarely (ABK) turun menggunakan sampan kapal guna meminta bantuan ke Desa Rotnama Pulau Sermata," jelas Mustari.
Enam jam lamanya mendayung sampan, Ari Onarely tiba di Pulau Sermatang dengan kondisi lemas namun beruntung masyarakat langsung menemukan korban dan menerima informasi terkait KM Putra Masbuar.
Namun pada saat datangnya bantuan masyarakat, KM Putra Masbuar sudah tidak berada di tempat.
Sejak pertama diterimanya informasi ini tanggal 6 Juni, Basarnas Ambon langsung bergerak memapelkan ke seluruh Stasiun Radio Pantai (SROP) guna menginfokan kepada kapal-kapal yang melintasi area kejadian bila menemukan kapal motor tersebut agar memberikan pertolongan.