Ternate (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Maluku Utara (Malut) berharap momentum Hari Krida Pertanian yang diperingati setiap 21 Juni, menjadi momen kebangkitan semangat bagi petani perempuan Desa Kawasi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) untuk mendukung ekonomi daerah.
"Hari Krida Pertanian dimaknai sebagai bentuk syukur atas segala potensi pertanian yang dimiliki, serta merawat semangat dan harapan untuk meraih kesejahteraan," kata Plt Kadis Pertanian Malut, Muchtar Husen dihubungi dari Ternate, Selasa.
Dia menyebut, pada peringatan yang ke-50 ini, petani perempuan yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Akelamo Jaya bertekad untuk terus berkarya dan menjadi penyuplai bahan pangan yang unggul bagi para konsumen.
Selain itu, pendampingan dari segi budi daya dan tata kelola organisasi berhasil mencatatkan torehan positif bagi Poktan Akelamo Jaya dan berharap PT Megah Surya Pertiwi (MSP) misalnya, sebagai salah satu perusahaan mitra, memberi apresiasi terhadap komoditas sayur dan buah yang dipasok oleh kelompok tani Akelamo Jaya.
"Sejauh ini produk yang dikirimkan cukup memuaskan dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan kami,” ujar Irfadly, Supervisor Purchasing PT MSP," ujarnya.
Dia menambahkan, Akelamo Jaya termasuk ke dalam daftar penyuplai yang mendapat nilai A, atau sangat baik. Penilaian itu didasari oleh beberapa faktor, antara lain produk yang sesuai standar, kecocokan harga, serta ketepatan waktu dalam pengiriman.
"Sayur dan buah dari Poktan Akelamo Jaya bisa dibilang lebih segar daripada barang yang dikirim dari jauh. Jarak yang dekat dengan perusahaan juga membuat pengiriman menjadi tepat waktu," katanya.
Dalam satu bulan, Akelamo Jaya dapat menyuplai sayur dan buah sekitar 800 kilogram ke pihak perusahaan. Semakin banyak komoditas yang diproduksi dan dipasok, maka semakin banyak pula dana kelompok yang terkumpul demi manfaat seluruh pengurus dan anggota. Sepanjang tahun 2021 lalu, Sisa Hasil Usaha (SHU) Akelamo Jaya mencapai ratusan juta rupiah.
Baca juga: Petani lokal pasok sebagian besar kebutuhan tomat di pasar Ternate
Sementara itu, Pengurus Akelamo Jaya, Nur Ening Dahmad Talaga dihubungi mengatakan pembinaan oleh perusahaan pertambangan HARITA Nickel membuat cara bertani kelompok menjadi lebih baik. Transfer pengetahuan dapat melengkapi metode pertanian tradisional yang telah diterapkan selama ini.
"Dulu kami belum tahu cara yang paling baik untuk mengolah lahan. Bibit tanaman pun asal sebar saja. Sekarang kami diajari metode pertanian intensif sehingga hasilnya pun semakin bagus," ujar Ening.
Pembinaan pertanian ini pun menampakkan manfaatnya. Bibit yang ditanam dan dirawat secara intensif berhasil menjadi produk bernilai jual.
Adapun produk yang telah dipanen dari Akelamo Jaya antara lain sayur-mayur seperti sawi, kangkung, kacang panjang, oyong, kubis, bayam, cabai, waluh, terung, serta tanaman buah yaitu semangka dan blewah. Berbagai komoditas itu pun telah dinanti konsumen, terutama pihak perusahaan sebagai penyerap hasil panen terbesar.
Melalui Hari Krida Pertanian kali ini, Ening dan kelompoknya berharap dapat meraih hasil lebih baik di waktu-waktu yang akan datang.
"Kami berharap usaha pertanian kami semakin maju. Kami ingin menjadi supplier yang lebih profesional dalam memenuhi permintaan konsumen," ujarnya.
Baca juga: Petani di Kepulauan Aru minta pasokan pupuk bersubsidi ditambah, perhatikan pertanian Maluku